Menurutnya, semua yang terjadi telah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah," ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).
Lanjutnya, Arief ingin menyelesaikan kasus kecelakaan tersebut secara kekeluargaan.
Menurutnya, lantaran RFA juga merupakan santri yang telah dianggap seperti keluarga.
"Tidak ada tuntutan sebisa mungkin kita selesaikan secara kekeluargaan karena semuanya santri di dalamnya termasuk sopirnya," sambung Arief.
• Ikhlaskan Kepergian Ibunya, Roger Danuarta Akui dapat Nasihat Terakhir Berikut dari Ibundanya
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, seorang petugas keamanan di sekitar lokasi kejadian, Amarudin, menuturkan kronologi kecelakaan tersebut yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Amarudin mengatakan mobil awalnya dalam kondisi oleng dan dalam kecepatan tinggi.
"Pukul 13.00 WIB. Jadi itu mobil sudah oleng dan dalam kecepatan tinggi ketika hendak turun dari jalan layang," kata Amarudin, Minggu (25/11/2018).
Ia mengungkapkan bahwa seluruh santri yang ada dalam pick up tersebut terlempar hingga terseret di jalan raya sejauh beberapa meter.
Menurut Amarudin, ia melihat mobil pick up terbalik dalama kejadian tersebut.
"Itu tadi ngebut, sampai kebalik terus santri yang ada di mobil pick up-nya pada terpental," papar Amarudin di lokasi.
"Saya liat sendiri itu mobil melayang kemudian terbalik, sampai kaya mainan itu," ucap Amarudin.
Mobil pick up tersebut juga sempat menyerempet dinding pembatas jalan, dan diduga Amarudin lantaran rem blong.
"Kayanya sopir hilang kendali, kemudian remnya blong hingga menabrak dinding pembatas jalan dan terbalik," kata Amarudin.