Pembunuhan Satu Keluarga

Turut Tanggapi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ketum PDIP Megawati: Ke Mana Kemanusiaan?

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).

Melalui penyidikan dan pemeriksaan, didapatkan bahwa orang yang mengendarai mobil tersebut sebelum kemudian ditemukan di kos-kosan merupakan pria berinisial HS.

"Setelah kita dalami dan penyelidikan berkaitan dengan mobil itu bisa berada di kos-kosan berasal dari penyelidikan manual tim yang di sana. Kita mendapatkan kendaraan itu ternyata dibawa oleh saudara berinisial HS," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).

"Kemudian HS ini kita cari, kita lidik keberadaannya di mana," tambahnya.

Penyelidikan pun terus dilakukan oleh pihak kepolisian hingga akhirnya didapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.

"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.

Argo menuturkan, HS menyanggah dugaan kepolisian.

HS menyatakan tak melakukan apa pun kepada para korban.

Meski demikian, HS tetap dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.

"Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo.

Selain itu, Argo juga menuturkan jika HS masih memiliki hubungan keluarga dengan korban Maya Ambarita.

"HS ini masih ada hubungan saudara dengan korban yang perempuan," ujar Argo.

Argo menjelaskan jika HS merupakan seorang pengangguran sejak 3 bulan lalu.

Terakhir, HS diketahui bekerja di sebuah perusahaan di daerah Cikarang.

Sejak menganggur, HS juga kerap menginap di rumah korban dan tidur di kos-kosan yang dijaga oleh korban.

"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," ungkap Argo.

Halaman
1234