Pembunuhan Satu Keluarga

Turut Tanggapi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ketum PDIP Megawati: Ke Mana Kemanusiaan?

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan tanggapan soal peristiwa pembunuhan yang menimpa satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

Dihadapan para caleg PDIP, Megawati tampak mempertanyakan soal sisi kemanusiaan dari pelaku pembunuhan tersebut.

"Saya berpikir, manusia seperti apa ya yang tega membunuh itu, dengan membunuh seorang anak yang masih kecil," ujarnya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018), seperti yang TribunWow.com lansir dari Tribunnews.com.

Megawati juga menyinggung soal sila kedua dalam Pancasila yang tidak diterapkan.

"Ke mana kemanusiaan mereka, padahal dalam Pancasila ada sila perikemanusiaannya? Mau dijadikan apa republik ini?" kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan harapannya kepada generasi-generasi milenial untuk tidak menjadi manusia yang individualis dan pengecut.

"Tidak berani menunjukkan, ini dadaku, mana dadamu? Ya sorry itu pengecut," pungkasnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan tanggapannya soal peristiwa pembunuhan yang menimpa satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Tanggapan itu ia sampaikan di hadapan para caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018). (Reza Deni/Tribunnews.com)

Awal Jasad Satu Keluarga di Bekasi Ditemukan

Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan tewas dirumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Keluarga tersebut terdiri dari Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita isteri berusia 37 tahun, Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.

Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Saat ini, satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Selasa (13/11/2018), korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa.

Awalnya, Feby merasa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Halaman
1234