TRIBUNWOW.COM - Tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora (HS) dinilai sebagai sosok yang tidak ramah oleh warga sekitar tempat tinggal korban.
Diketahui sebelumnya HS sering menginap di rumah korban di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Selain sering menginap di tempat korban, ternyata HS dahulu pernah menjaga kontrakan yang di kelola oleh keluarga korban, Diperum Nainggolan.
Dilansir dari Wartakotalive.com, hal itu diceritakan oleh seorang tetangga korban, Salim (40) yang mengatakan tersangka merupakan orang yang kurang ramah dengan sekitarnya, Jumat (16/11/2018).
Menurut keterangannya, tersangka HS sempat mengelola kontrakan dan warung milik Dauglas yang merupakan kakak korban selama satu tahun dari 2014 hingga 2015.
"Itu kontrakan baru dibeli Douglas, pertama yang jaga itu Haris. Pas ke sini sekitar tahun 2016 itu mulai dijaga dan dikelola keluarga (Diperum)," ucap Salim.
• 10 Fakta HS Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga, Bunuh Gunakan Linggis hingga Tidurkan Anak Korban
Salim mengungkapkan selama menjaga warung dan kontrakan disana tersangka HS lebih banyak menghabiskan waktu di warung dan jarang bersosialisi dengan warga lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa tersangka HS hanya bersosialisasi dengan warga melalui tegur sapa seadanya.
"Jarang komunikasi, kurang gaul. Ya paling ngomong kalau ketemu lewat tegur sapa gitu saja. Beda dengan Diperum yang aktif di masyarakat," tambahnya.
Hal senada juga diutarakan oleh tetangga korban lainnya, Lina yang mengatakan tersangka merupakan pribadi yang judes dan jarang mengobrol dengan tetangga di sekitarnya.
Lina juga mengatakan selama dijaga oleh HS warung tersebut terlihat sepi dan jarang di kunjungi pembeli.
"Warungnya sepi saat dipegang Haris, ya dianya saja judes begitu. Jarang ngobrol dan sosialisasi dengan warga. Mangkanya pemilik kontrakan dan warung suruh Diperum yang jaga," jelasnya.
• Nasib Anjing Peliharaan Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi setelah Sempat Tak Terurus
Lina juga membandingkan setelah warung dan kontrakan tersebut dikelola oleh Diperum Nainggolan dan keluarganya.
Menurut Lina setelah berganti pengelola warung dan kontrakan itu mengalami kemajuan dan mulai banyak didatangi pembeli.
Selain itu ia juga manajemen yang dilakukan korban pada warung dan kontrakan dinilai sangat baik.