Pilpres 2019

Soal 'Tampang Boyolali' oleh Prabowo, Rachland Nashidik: Membuatnya Jadi Kasus Pidana Itu Berlebihan

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachland Nashidik

Menurutnya, hal itu bisa disikapi dengan aksi yang lebih bermartabat.

"Walaupun ada nyinyir terhadap Boyolali ya sudah, wong pak tani melampiaskan rasa unek-uneknya pada pidato Prabowo mau macul (mencangkul) tambah cepet ya gak papa, sing ngegas neng dalan (yang ngegas di jalan) ngeng-ngeng-ngeng monggo (silakan) tak batesi jam 11," tambahnya.

Seno menganggap pernyataan dari Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra ini membuat Boyolali semakin terkenal.

"Semua ada aturannya, Boyolali yang makin tumbuh makin indah tidak saja hanya untuk Boyolali, kota-kota di sekitar Boyolali kalau malam minggu udah ke sini, wong udah dibuatin menara Eiffel, patung Liberty, patung miring Pisa itu lo, yang kerso (mau) hadir di sini mari kita hadapi dengan bermartabat," ujar Seno.

Ia juga menganggap bahwa tidak perlu ada tindakan yang berlebihan dalam menanggapi perkataan Prabowo.

"Ndadak nganggo (apa harus pakai) surat pernyataan Prabowo kita cekal ke Boyolali, Prabowo tidak boleh cek in ke Boyolali, kayak gini ya dianggep dagelan gini wae (aja) oke. Masalah nyinyir ini dilaporkan ke Bareskrim Polda Metro Jaya yo monggo (silakan), neng rak gur ndawak-ndawakne (tapi hanya malah memperpanjang) masalah, untunge yo opo," ujarnya. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)