Reni juga bersyukur memiliki dosen-dosen yang baik dan mengerti keadaannya yang mengurus ibunya yang tengah sakit.
• 22 Universitas Terbaik di Indonesia Menurut QS World Ranking, UI, ITB, dan UGM Masih Mendominasi
Sepeninggal ibunya, Reni mengaku masa-masa tersebut adalah hal terberat dalam hidupnya.
Namun gadis ini mampu bangkit lantaran teringat adik-adiknya dan perjuangan sang ibu.
"Hal itu juga membuat saya bangkit dan kuat, melihat kondisi mama yang tidak pernah mengeluh kalau pun capek. Adik-adik saya yang masih membutuhkan tumpuan orang dewasa. Karena saya merasa sekarang saya yang menjadi tumpuan mereka, ngurusin uang, kontrakan, makan, pendidikan, biaya hidup, termasuk mendidik adik-adik di rumah," ungkapnya.
Reni tergolong mahasiswa yang aktif serta berprestasi di kampusnya.
Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang menjadi delegasi Indonesia dalam ASEAN January Universitas Youth Summit 2017 Republic of the Philippines.
Pada September 2018 ini Reni bahkan berhasil menorehkan prestasinya meraih juara 1 kompetisi Insvasi (Inovasi Sains) di Bali tingkat nasional, kategori instrumen produk unggulan dengan penelitian mengenai 'Elektrokoagulasi sebagai Metode Pengolahan Limbah Cair Coolant'.
Bahkan, Reni pun mendapatkan penghargaan tugas akhir terbaik pada program studi Teknik Lingkungan 2014.
"Seenggaknya, aku kejar dengan cerdik mengisi keunggulan, karena kan untuk cari kerja gak mungkin isi CV cerita hidup, pastinya aku tonjolkan dengan prestasi," ungkapnya.
Sederet prestasi gemilang yang telah diraih Reni tersebut ia persembahkan kepada sang ibu yang telah berhasil mengantarkannya hingga ke titik di mana Reni berada sekarang. (*)