TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengunggah foto dirinya bersama mantan teroris Ali Fauzi Mazi.
Hal ini diunggah Mahfud melalui Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Rabu (24/10/2018).
Lewat foto bersamanya, Mahfud menyampaikan pesan yang dikatakan Ali Fauzi padanya.
Ia mengutip dari perkataan Ali Fauzi yang pernah menjadi intoleran.
"Mantan teroris Ali Fauzi Mazi mengatakan,"Sy tahu bahayanya intoleran krn waktu menjadi teroris dulu dasar sy adalah intoleran. Inginnya selalu membunuh".
Orng intoleran yg teroris itu kalau melihat gedung tinggi dan bule2 timbulkah di pikiran, berapa kilo bom utk meledakkan ini," kicau Mahfud MD.
• Jawaban Mahfud MD saat KPK Disebut Lebih Gereget di Era Abraham Samad dibanding Agus Rahardjo
Diketahui kedunya bertemu dalam seminar nasional di Surabaya.
Selain Mahfud dan Ali Fauzi datang pula beberapa narasumber lainnya yang turut diunggah Mahfud pada kicauannya.
"Bersama Wadek I Unair Budi Prasetyo, Kacung Marijan, Ali Maschan, dan mantan teroris yg sdh sadar Ali Fauzi (kakaknya Amrozi yg sdh dieksekusi) di Museum Kematian Unair.
Kami bertemu utk berseminar ttg "Toleransi dalam Keberagaman" yg diselenggarakan oleh BEM FISIP Unair Surabaya," kicau Mahfud MD.
Sementara Ali Fauzi mantan narapidana terorisme kini semakin giat mengusung misi perdamaian.
Pasca bom Surabaya di bulan Juli, Ali Fauzi turut mengunjungi anak-anak korban bom dari orang tua mereka.
Kini, Ali Fauzi aktif menjadi koordinator Yayasan Lingkar Perdamaian, sebuah yayasan yang konsentrasi mendampingi para mantan narapidana teroris lainnya, untuk misi perdamaian.
Dia aktif mengajak orang-orang berpemahaman radikal untuk menyadari kesalahpahaman dalam memahami ajaran agama.
"Marilah kita (teroris) mengubah mindset kita, afirmasi diri, perbuatan kejam ini banyak dikecam masyarakat. Mari membangun negeri bersama-sama menjadi negari aman, damai, dan sejahtera," kata Ali Fauzi, usai mengisi acara Aliansi Damai Indonesia (AIDA) di Hotel Santika Pandegiling, Rabu (11/7/2018).
• Mahfud MD: KPK Sudah Kerja Siang Malam, Dorong Polri dan Kejagung Lebih Giat