“Kejatuhan pasar saham AS pada hari kemarin turut memperburuk kinerja mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia,” tambahnya.
Tekanan terhadap rupiah juga makin kuat setelah masalah defisit anggaran di Italia belum usai.
Ditambah lagi, rupiah kekurangan tenaga mengingat belum adanya data ekonomi terbaru yang dirilis.
• Direktur IMF Sebut Indonesia Tak Butuh Pinjaman Karena Perekonomian Sudah Berada di Tangan yang Baik
Menurut Faisyal, pelemahan rupiah masih akan berlanjut hingga penutupan nanti.
Prediksinya, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.200—Rp 15.270 pada hari ini.
Meski demikian, seperti yang TribunWow.com lansir dari Kompas.com, Dana Moneter Internasional (IMF) berpendapat, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ini tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Hal ini disebabkan, pelemahan rupiah cenderung tak terlampau tajam terhadap mata uang mitra-mitra perdagangan Indonesia.
Kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld menuturkan, sejak awal 2018 atau year to date, nilai tukar rupiah melemah 10 persen terhadap dollar AS.
“Akan tetapi, depresiasi terhadap mata uang negara-negara mitra dagang Indonesia hanya sekitar 4 persen. Ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar,” ujar Obstfeld dalam press briefing laporan World Economic Outlook pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)