Senada dengan Fadli Zon, politisi Demokrat Zara Zettira pun setuju jika pertemuan itu dibatalkan.
Menurutnya, negara lain akan mengerti kondisi Indonesia.
"Saya pribadi setuju. Bencana-bencana datang tak terduga.
Jika IMF dibatalkan saya rasa negara-negara lain pun akan MEMAHAMI urgency pemerintah Indonesia pada #Lombok dan #Palu @fadlizon," tulis Zara Zettira.
Berbeda dengan keduanya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan apabila pertemuan IMF-WB tidak perlu dibatalkan, namun harus dihemat.
“Saya rasa tidak peru sampai batal ya, tapi cobalah untuk berhemat. Acara seperti itu bisa tetap dilangsungkan dengan cara sederhana. Misalnya, jamuan makanannya disederhanakan, minum air putih, makanan dari nasi ulam, warung nasi wardani," tutur Sandiaga Uno seusai mengunjungi Ponpes Nurul Jadid Probolinggo Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018), dikutip dari Warta Kota.
"Saya rasa para peserta pertemuan juga akan mengerti kesederhanaan ini, karena kita masih prihatin dengan bencana Lombok, Palu, Donggala, dan Gunung Soputan,” sambungnya.
Dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.
• Sindir Pertemuan IMF-World Bank di Bali, Politisi Demokrat Andi Arief: Selamat Berpesta Tuan-tuan
Tak hanya itu, sektor privat, para akademisi, Non Goverment Association (NGO), serta media juga akan hadir pada pertemuan ini.
Total peserta AM 2018 ini diperkirakan mencapai 32 ribu orang.
Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan pula beberapa event lain, misalnya seminar, investment forum, Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan cultural events.
Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia.
Khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)