Kabar Tokoh

Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang

Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruhut Sitompul

TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut Sitompul tampak menyindir Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan tim suksesnya terkait pertemuan IMF-Wolrd Bank di Bali, pada 8-14 Oktober 2018.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut seperti unggahan akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, Minggu (7/10/2018).

Ruhut Sitompul menganggap jika kritik terhadap pertemuan IMF hanyalah pengalihan isu dari hoax Ratna Sarumpaet.

Ia pun menyindir mereka dengan tidak mengajari ikan yang sudah berenang.

"Prabowo & Tim Suksesnya blm selesai Kasus Bohong Ratna Sarumpaet eh malah coba2 mengalihkan Berita Hoaxs yg mengemparkan dgn mengomentari Perhelatan Tahunan IMF-World Bank Yg Diyakini Indonesia Bakal Raih Banyak Keuntungan, “Jangan Ajari Ikan Berenang” #2019 JOKOWI Lagi MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul.

Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertemuan IMF-World Bank di Bali Telah Didiskusikan dengan SBY

 

Diketahui, pertemuan IMF-WB di Bali sempat menjadi kontroversi lantaran besaran biaya yang digelontorkan pemerintah untuk acara tersebut di tengah bancana yang kini melanda Lombok, Palu, dan Donggala.

Sejumlah tokoh pun menyebut apabila pemerintah hanya menghamburkan uang hingga meminta pemerintah membatalkan pertemuan tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon, di mana ia menilai tidak ada urgensi dalam pertemuan itu.

"Event Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 yg akan berlangsung di Bali awal Oktober nanti menunjukkan pemerintah telah gagal menjawab pertanyaan publik atas urgensi Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan event mahal tersebut.

Pemilihan Indonesia sbg tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 bukanlah bentuk penghargaan, krn kita mengajukan diri melalui bidang proposal.

Masalahnya, apa urgensinya kita mengajukan diri jadi tuan rumah event mahal tsb? Ini agak berbeda dengan penyelenggaraan Asian Games atau Olimpiade yg jelas manfaatnya.

Sejauh ini pemerintah hanya bicara ttg dampak terhadap pariwisata Bali dan sekitarnya saat berbicara tentang acara tersebut. Menurut saya itu jawaban yg dangkal.

Biaya teknis event tsb menyedot anggaran sekitar Rp. 1 triliun, sementara biaya yg harus dikeluarkan negara untuk membangun infrastruktur pendukung mencapai Rp4,9 triliun.

Kalau hanya untuk mempromosikan pariwisata Bali, atau Indonesia, itu jelas biaya promosi yang sangat mahal dan tak masuk akal.

Sy menilai, kecuali untuk kepentingan prestise bbrp elite di pemerintahan, pemerintah sebenarnya tak punya target yang jelas atas event yg menyedot anggaran hampir Rp 6 triliun tsb."

Senada dengan Fadli Zon, politisi Demokrat Zara Zettira pun setuju jika pertemuan itu dibatalkan.

Menurutnya, negara lain akan mengerti kondisi Indonesia.

"Saya pribadi setuju. Bencana-bencana datang tak terduga.

Jika IMF dibatalkan saya rasa negara-negara lain pun akan MEMAHAMI urgency pemerintah Indonesia pada #Lombok dan #Palu @fadlizon," tulis Zara Zettira.

 

Berbeda dengan keduanya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan apabila pertemuan IMF-WB tidak perlu dibatalkan, namun harus dihemat.

“Saya rasa tidak peru sampai batal ya, tapi cobalah untuk berhemat. Acara seperti itu bisa tetap dilangsungkan dengan cara sederhana. Misalnya, jamuan makanannya disederhanakan, minum air putih, makanan dari nasi ulam, warung nasi wardani," tutur Sandiaga Uno seusai mengunjungi Ponpes Nurul Jadid Probolinggo Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018), dikutip dari Warta Kota.

"Saya rasa para peserta pertemuan juga akan mengerti kesederhanaan ini, karena kita masih prihatin dengan bencana Lombok, Palu, Donggala, dan Gunung Soputan,” sambungnya.

Dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.

Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.

Sindir Pertemuan IMF-World Bank di Bali, Politisi Demokrat Andi Arief: Selamat Berpesta Tuan-tuan

Tak hanya itu, sektor privat, para akademisi, Non Goverment Association (NGO), serta media juga akan hadir pada pertemuan ini.

Total peserta AM 2018 ini diperkirakan mencapai 32 ribu orang.

Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan pula beberapa event lain, misalnya seminar, investment forum, Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan cultural events.

Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia.

Khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)