TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengungkapkan alasan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, yang kembali tidak memenuhi panggilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan oleh Jansen Sitindaon melalui acara KompasTV Petang yang tayang, pada Jumat (24/8/2018) malam.
Diketahui, ini adalah ketiga kalinya Andi Arief tidak memenuhi panggilan Bawaslu sebagai saksi atas kasus dugaan mahar politik yang pernah ia cuitkan di Twitter beberapa waktu lalu.
• Andi Arief: Bagaimana Prabowo Bisa Kalahkan Jokowi Bukan Bergantung pada Fatwa Langit Amien Rais
Jansen Sitindaon mengatakan jika Andi Arief tidak bisa hadir lantaran masih berada di kampung halamannya dan menunggi sang ayah, Buya Arif (92) yang saat ini sedang sakit.
Jansen mengaku pihaknya telah mendatangi Bawaslu untuk membicarakan mengenai hal tersebut, namun ia terpaksa kembali dengan tangan kosong lantaran tidak dapat bertemu dengan komisioner Bawaslu.
Jansen menyatakan, Andi Arief yang menghubunginya menawarkan sejumlah pilihan kepada Bawaslu.
Seperti opsi penyampaian keterangan melalui video call.
"Karena kehadiran fisikku di Jakarta tidak bisa, mungkin alternatifnya mungkinlah kita pilih tiga hal...Bisa tidak via video call," ujar Jansen Sitindaon.
• Fadli Zon dan Suryo Prabowo Komentari Rocky Gerung-Ratna Sarumpaet yang Tak Diizinkan Isi Diskusi
Kedua, Andi Arief menawarkan pengiriman surat tertulis yang bertanda tangan dirinya secara resmi.
Atau yang ketiga, Andi Arief akan memberikan keterangan di Bawaslu Lampung (kampung halamannya).
Menanggapi hal tersebut, Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja, mengatakan jika opsi-opsi tersebut belum diatur.
"Jadi dimungkinkan bisa, tapi masih menunggu hasil rapat pleno," kata Bagja.
Bagja pun mengungkapkan jika pihaknya akan kembali menunggu dan memanggil kehadiran Andi Arief, pada Senin (27/8/2018).
Selain membahas mengenai ketidakhadiran Andi Arief, Jansen Sitindaon juga sempat menyinggung soal ancaman yang didapatkan oleh Andi Arief.
Jansen menyebutkan, jika ada pihak dari ketua DPD partai tertentu di Jakarta yang memberikan ancaman fisik kepada Andi Arief, terkait panggilan dari Bawaslu tersebut.
• Fitur Terbaru Gmail, Bisa Memungkinkan Pengguna untuk Batalkan Pesan yang Terlanjur Terkirim