Bahkan Mahfud MD diminta berada di restoran yang dekat posisi Jokowi dan menunggu pengumuman.
Akan tetapi Jokowi justru mengumumkan nama Ma'ruf Amin lantaran ada perubahan nama.
Meski demikian, Mahfud MD menyatakan tidak sakit hati.
Menurutnya, keputusan Jokowi adalah keputusan yang terbaik.
• Kronologi Mahfud MD Batal jadi Cawapres Jokowi, dari Rencana Naik Motor Bareng hingga Siapkan Baju
Akan tetapi, Mahfud MD mengaku jika dirinya tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
"Romy begitu keluar dari ruangan itu, mengatakan loh Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, bikin baju sendiri, siapa yang suruh? Saya agak tersinggung itu. Padahal Romy justru yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa saya sudah final. Pak Mahfud siapa yang membuat baju, itu kan kerjaannya tim sukses saja katanya. Apa betul itu? Nah di situ kemudian klarifikasinya."
"Saya dipanggil Pak Jokowi ke istana, Pak Jokowi menjelaskan situasinya dihadapkan pada situasi serba sulit, clear Pak Jokowi mengatakan, 'jika sampai kemarin sore itu sudah mengerucut ke satu orang, Pak Mahfud, sudah saya perintahkan, tapi tiba-tiba sore partai-partai datang, mengajukan calonnya sendiri-sendiri, lah saya akan tidak bisa menolak, saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditanda tangani,' kata Pak Jokowi," ujar Mafud MD.
Mahfud MD kemudian mengatakan jika apa yang dilakukan oleh Jokowi sudah benar.
"Kalau saya jadi Pak Jokowi, pasti saya sudah melakukan hal yang sama," kata Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD meminta agar Romy tidak main-main dengan omongannya.
"Padahal dia yang memberi tahu ke saya. Suatu saat, Arsul Sani mengatakan ke saya mas Romy mau ketemu, oke kalau ketemu di mana? kita ketemu," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan jika akhirnya Romy mengunjungi rumahnya pagi-pagi.
"Lalu dia memberitahu, menyebutkan jika 10 nama (cawapres) memang berasal dari Pak Jokowi," ujarnya.
"Jadi Romy sejak awal sudah ke saya," imbuhnya.
Mahfud MD kemudian mengatakan jika sehari sebelumnya, dia politisi PPP Suharso Monoarfa.