TRIBUNWOW.COM - Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Suryo Prabowo mempertanyakan data yang mengatakan jika jumlah rakyat miskin semakin berkurang.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @marierteman yang diunggah pada Sabtu (21/7/2018).
Suryo Prabowo mengatakan jika semua harga kebutuhan naik, baik dari sembako hingga tarif listrik.
Tak hanya itu, ia juga menyebut dollar dan utang turut mengalami peningkatan.
Ia kemudian bertanya bagaimana bisa jumlah rakyat miskin dikatakan berkurang?
• Mobil Neno Warisman Terbakar, Fadli Zon: Maju Terus Mbak, Jangan Takut
Sebagai contoh, ia lantas mengunggah potret kehidupan masyarakat yang ada di sekitar rel kereta api.
@marierteman: kan BO’ONG ya .....
semua harga kebutuhan rakyat naik, sembako naik, BBM naik, gas naik, tarif listrik naik,
utang LN & dollar naik, impor makin bnyk, cadangan devisa tekor, penerimaan pajak gak nambah, & APBN defisit
gimana ceritanya jml rkyt miskin bs makin berkurang ?!?!
• Pihak Daihatsu Buka Suara soal Terbakarnya Mobil Neno Warisman
Diberitakan Tribunnews, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018.
Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang.
"Maret 2018 untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin berada di dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya, biasanya 2 digit, jadi ini memang pertama kali dan terendah," kata Kepala BPS, Suhariyanto, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018).
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu September 2017, persentase kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen atau setara dengan 26,58 juta orang penduduk miskin di Indonesia.
Bila dirinci lagi, terdapat penurunan persentase penduduk miskin baik di perkotaan maupun di perdesaan.