Pilkada Serentak 2018

Kalah dari Kotak Kosong di Pilkada Makassar, Cawakot Munafri Arifuddin: Tunggu Rekapitulasi KPU

Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menutup kolom kosong pada contoh surat suara usai menggunakan hak suara di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/6/2018).

"Di dalam proses ini ada hal yang harus kita ketahui bersama, bahwa sampling di setiap TPS itu sifatnya sangat berbeda-beda. Saya meyakini apa yang kami lakukan di tabulasi itu adalah hal yang benar," tutup dia.

Diketahui, pada Pilkada Wali Kota Makasar, hanya ada satu pasangan calon, yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Mereka didukung oleh Golkar, Nasdem, Hanura, PAN, PBB, PKPI, PDIP, Gerindra, PKS, dan PPP.

Sementara itu, dikutip Tribunwow.com dari Kompas.com, Ketua KPU Sulsel, Misna Attas yang dikonfirmasi terkait dengan keunggulan kotak kosong melawan calon tunggal Appi-Cicu enggan berkomentar banyak.

Dia mengaku, tidak bisa berkomentar karena hasilnya belum pasti.

KPU, kata dia, menunggu hasil real count oleh KPUD Makassar.

"Saya tidak bisa berkomentar dulu karena baru selesai dilakukan pemungutan suara. Biarlah quick count yang dilakukan oleh lembaga survei, kami tetap berpatokan pada real count," kata Misna, Rabu (27/6/2018) malam.

Jika hasil akhir real count adalah kotak kosong unggul dari calon tunggal, Misna mengatakan Makassar akan menggelar kembali Pilkada selanjutnya pada tahun 2020.

Teddy Gusnaidi Tuding SBY Lakukan Blunder yang Sebabkan Kekalahan Deddy Mizwar di Pilkada Jabar

"Ya, kalau menang kotak kosong. Tidak mungkin kita Pilkada tahun depan, karena Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Ya, Pilkada selanjutnya ada pada tahun 2020," tambahnya.

Simak video selengkapnya dibawah ini.

Insert YouTube: 

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)