Ramadan dan Idul Fitri 2018

Mohamad Guntur Romli Sebut Malam Lailatul Qadar 27 Ramadan, Berikut Dalil dan Penjelasannya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi malam Lailatul Qadar

TRIBUNWOW.COM - Mohamad Guntur Romli membagikan catatannya mengenai malam lailatul qadar.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Facebook @GunRomli yang diunggah pada Minggu (10/6/2018).

Mohamad Guntur Romli mengatakan jika malam lailatul qadar dirayakan pada malam ke-27 ramadan di Mesir.

Hal tersebut berdasarkan pengalamannya selama 6 tahun menempuh pendidikan di Al-Azhar, Cairo, Mesir.

"Saat mengikuti Perayaan Lailatul Qadar pada tahun pertama puasa saya di Mesir, tahun 1999, saya terkejut.

'Waaah Lailatul Qadar di sini tidak misterius, bahkan ada perayaannya malam tanggal 27 Ramadhan', bisik saya dalam hati waktu itu.

Teddy Gusnaidi: Kalau AHY Gentle, Dia Pasti Mengakui Bahwa 10 Tahun Pemerintahan Bapaknya Gagal

Karena biasanya, tradisi di Indonesia, Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa karena menurut firman Allah Swt malam ini lebih baik dari seribu bulan, karena istimewanya,

maka harinya misterius, yang bisa ditunggu-tunggu dan diamati pada malam-malam bertanggal ganjil di sepuluh akhir bulan Ramadhan: tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29.

Tapi di Mesir Lailatul Qadar sudah ada "hisab"nya, yakni malam tanggal 27, tidak perlu lagi tradisi "ru'yah" meneropong, menunggu Lailatul Qadar," tulisnya.

Mohamad Guntur Romlim pun memaparkan sejumlah dalil mengenai malam lailatul qadar.

"Tradisi mengintai (taharra) Lailatul Qadar berdasarkan sabda Rasulullah Saw,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Intailah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari).

Rasulullah Saw tidak menetapkan malam tanggal berapa Lailatul Qadar, tapi memberitakan isyarat pada malam-malam tanggal ganjil. Bahkan dalam sabda yang lain, beliau menegaskan dibuat lupa (kepastian) malam di mana terjadi Lailatul Qadar.

إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ

Halaman
123