Paling tidak, kata dia, harus melihat dan menilai serta membandingkan agenda-agenda dalam koalisi tersebut sama dengan yang pernah ditawarkan PKB.
"Apakah agenda-agendanya sama dengan yang ditawarkan PKB," tegasnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan koalisi keummatan yang ditawarkan Imam Besar FPI Rizieq Sihab cukup bagus. Gagasan tersebut menurut Fadli sebenarnya sudah lama dibangun, salah satunya saat Pilkada DKI 2017 lalu.
"Ya saya kira itu gagasan yang bagus koalisi keummatan dan kerakyatan sekaligus, jadi memang ada persamaan aspirasi pada waktu pilkada DKI dan juga beberapa pilkada yang lain di tanah Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah terutama dan juga Sumatera Utara jadi ini bagian yang menurut saya sudah prosesnya itu bukan baru tapi sudah lama," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (3/6/2018).
• MS Kaban Sebut Larangan Penggunaan Kata Pribumi Perlu Dicabut
Menurut Fadli saat ini Gerindra semakin solid dengan PAN dan PKS.
Meskipun demikian, Gerindra, akan menjajaki komunikasi dengan PKB dan Demokrat untuk masuk ke dalam koalisi.
Fadli yakin komunikasi dengan Demokrat dan PKB akan berjalan ke arah positif. Salah satunya dengan menawarkan jatah menteri kepada ke dua partai tersebut.
"Ya biasalah itu power sharing, tidak mungkin sendirian tidak mungkin hanya ada satu yang untuk semua harus untung win win," katanya.
Fadli yakin partai partai lain yang diajak bergabung ke dalam koalisi akan menerima meskipun tidak mendapatkan Cawapres. Menurutnya power Sharing tidak hanya kursi Cawapres, melainkan kursi menteri.
"Ya semuanya harus didudukan, power sharing seperti apa, jangan bicara nami-nama dululah, tapi apa pasti ada power sharing," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKB dan Partai Demokrat Tak Tertarik Tawaran Kursi Menteri Dari Gerindra