"Yang merakit yang jurusan pariwisata. Dia yang mengajarkan bagaimana merakit bom melalui Instagram, dia juga mengajak untuk melaksanakan amaliyah, melakukan bom bunuh diri," sebut Kapolda.
Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut Nandang, bom tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI.
"Kita belum tau kapan mau diledakkan oleh pelaku sementara masih kita dalami motifnya," ujar Nandang.
• Koruptor Tak Punya Independensi, Mahfud MD: Tak Akan Berani Bicara Benar karena Takut Ditelanjangi
Rektor UR Kutuk Terorisme
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengaku sangat menyayangkan sekali terkait adanya terduga teroris yang ditangkap di lingkungan kampus.
"Selama ini tidak ada hal yang mencurigakan selama ini. Apalagi yang kegiatannya mengarah ke aksi terorisme. Kami civitas akademika sangat mengutuk ini," kata Aras yang turut hadir dalam kegiatan konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam dengan turut didampingi Dekan FISIP UR, Syafri Harto.
Aras melanjutkan, pihaknya sangat tidak mentolerir adanya kegiatan aktivitas berbau terorisme semacam ini.
Pihaknya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang sudah bergerak cepat untuk menangkap para terduga teroris yang ternyata ada di lingkungan kampus tersebut.
Langkah antisipasi UR
Pasca penggerebekan dan penggeledahan terhadap terduga teroris yang dilakukan aparat dari Densus 88 dibantu Polda Riau dan Polresta Pekanbaru di lingkungan kampus, Rektor UR Aras Mulyadi beserta jajaran langsung mengambil langkah penanganan.
"Ini kita lakukan untuk mencegah terjadinya lagi hal-hal yang tak diinginkan di kampus kita," kata dia.
Disebutkan Aras, untuk jangka panjang, pihaknya akan membenahi perangkat-perangkat peraturan yang berkenaan dengan tata laksana kegiatan di kampus.
Diantaranya perlunya pendampingan dan pembinaan yang dilakukan baik mahasiswa dan semua civitas akademika.
Kemudian pengontrolan penggunaan seluruh fasilitas yang ada di kampus.
"Kita juga perlu mendata kalau ada warga lain yang masuk ke kampus, yang bukan civitas akademika, apalagi sampai menginap di kampus," tegas dia.