Kasus Terorisme

Sulit Lepas dari Doktrin Teroris JAD, Mantan Anak Didik Aman Mengaku Tersadar karena 2 Ayat Al Quran

Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemudian, Yudi membaa buku-buku terjemahan dan karangan Aman.

Ia juga mengikuti ceramah yang dilakukan oleh Aman secara live melalui media sosial.

4. Keluar dari PNS

Yudi bukanlah orang yang terlilit masalah ekonomi.

Ia mengaku memiliki pekerjaan dan tidak ada kekurangan.

Yang membuatnya menanggalkan pekerjaannya sebagai PNS dan berbalik menjadi teroris adalah ajaran Aman yang membawanya ke pemahaman ekstrim.

Ia merasa hal tersebut ia harus lakukan karena urusan keimanan.

"Ideologi ini bukan untuk mencari uang, bukan untuk mencari pekerjaan tapi untuk membuktikan keimanan. Pekerjaan, harta itu nggak ada urusannya sama keimanan. Malah harusnya dikorbankan. Maka nggak ada urusan, mau dia kaya, dia terpelajar. Kalau doktrin itu masuk, dia akan tinggalkan," kata Yudi.

Ajaran Aman yang melekat pada dirinya secara perlahan luntur.

Hal tersebut tentunya atas bantuan ayahnya, Ali Imron, dan teman-teman satu selnya.

Yudi sudah tidak memiliki keyakinan takfiri lagi sejak keluar penjara pada 2015.

Kini ia tengah kuliah di Universitas Indonesia jurusan pertahanan dan menjadi pembicara dalam diskusi kasus terorisme.

5. Bebas dari doktrin berkat 2 ayat Alquran

Ayahnya pernah meminta Yudi agar membaca dua ayat Alquran untuk memberikan perbandingan dengan potongan ayat Alquran yang diberikan oleh Aman.

"(Peran) Keluarga itu sangat besar, terutama orang tua yang berpendidikan, berilmu. Itu bapak saya yang menghilangkan doktrin ustad Aman itu bapak saya. Saya didoktrin Al-Mumtahanah ayat 4. Bapak saya datang bawa Alquran, baca ayat 8 dan 9. Saya baca. Wah iya," kata Yudi tersenyum.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan Mengejutkan Eks Murid Aman Abdurrahman, Butuh 5 Tahun untuk Lepas dari Doktrin