TRIBUNWOW.COM - Beberapa pekan lalu teror bom melanda Indonesia.
Pentolan kelompok Jamaah Ansarut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman dijatuhi hukuman mati.
Terkait sepak terjang Aman, mantan anak didiknya memberikan pengakuan mengejutkan.
Yudi Zulfachri, eks murid Aman Abdurrahman mengungkapkan ayahnyalah yang membuatnya bisa lepas dari doktrin Aman.
Seperti yang diketahui JAD menganut ideologi takfiri, yakni menghalalkan darah aparat.
Melansir dari Tribun Jatim, Yudi Zulfachri memberikan lima pengakuan selama mencoba lepas dari ideologi JAD.
• Ada Sosok Misterius yang Datang saat Pemakaman Terduga Teroris di Jawa Timur
1. Butuh 5 Tahun
Yudi butuh waktu sekurangnya lima tahun untuk menghilangkan ajaran-ajaran sesat Aman.
Ia dicekoki ajaran tersebut sejak tahun 2007 hingga 2010.
Yudi ditangkap di Aceh pada 2010 karena kasus pembentukan pelatihan militer.
Selama lima tahun ia dibimbing untuk bertaubat oleh mantan petinggi kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), Ali Imron.
Ali Imron pernah terlibat kasus bom Bali 1 dan hotel JW Marriot.
Pentolan JI ini akhirnya sadar dan membantu Yudi agar kembali murni dari ajaran JAD.
• Ferdinand Tanggapi Ajakan Tsamara Tandatangani Petisi: Saya Usul Laporkan juga Baliho Pak Jokowi
2. Minta bimbingan Ali Imron
Secara khusus, Yudi hanya mau berbicara dengan Ali Imron.
Saat itu, ia sangat membenci kepolisian sehingga tak mau berbicara kepada pihak polisi.
Ia juga tidak sudi saat ditanyai keterangannya dalam Berkas Acara Pemeriksaan oleh kepolisian.
Proses pemurnian Yudi dari ajaran JAD berlangsung di penjara di Aceh.
Ali Imron mencoba membuka pikirannya secara bertahap terkait paham keagamaan yang selama ini dia anut.
Ia mengatakan pemahaman Jamaah Islamiyah yang berafiliasi kepada Al Qaedah yang menjadi jembatan bagi proses pemulihannya.
Suatu hari pada 2010, ia membaca adanya revisi pemahaman dari Al Qaeda di bawah pimpinan Ayman Mohammed Rabie al-Zawahiri.
Revisi ini berisi ajakan agar para pengikut Al Qaeda mengevaluasi dirinya masing-masing.
Di situlah Yudi tersadar bahwa apa yang diyakininya selama ini mungkin salah.
"Itu akhirnya saya membuka tempurung ini. Sehingga masuk yang lain-lain. Sehingga saya kok ditanya, apa inspirasi berubah? Al Qaedah inspirasinya," kata Yudi.
• Daftar Lengkap Pemenang Billboard Music Awards 2018, Jagoanmu Menang Nggak?
3. Sekolah di STPDN
Yudi menceritakan ia sempat belajar di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) selama empat tahun.
Saat mengenyam pendidikan di STPDN, ia berkenalan dnegan pengajian kampus yang mengajarkan tentang pondasi ajaran Aman.
Bahkan, Yudi sempat diajak untuk bertemu Aman secara langsung.
Kala itu, Aman tengah dipenjara di Lapas Sukamiskin Bandung.
Yudi diajak oleh murid Aman yang lainnya agar mendapat ceramah dari Aman secara langsung.
Kemudian, Yudi membaa buku-buku terjemahan dan karangan Aman.
Ia juga mengikuti ceramah yang dilakukan oleh Aman secara live melalui media sosial.
4. Keluar dari PNS
Yudi bukanlah orang yang terlilit masalah ekonomi.
Ia mengaku memiliki pekerjaan dan tidak ada kekurangan.
Yang membuatnya menanggalkan pekerjaannya sebagai PNS dan berbalik menjadi teroris adalah ajaran Aman yang membawanya ke pemahaman ekstrim.
Ia merasa hal tersebut ia harus lakukan karena urusan keimanan.
"Ideologi ini bukan untuk mencari uang, bukan untuk mencari pekerjaan tapi untuk membuktikan keimanan. Pekerjaan, harta itu nggak ada urusannya sama keimanan. Malah harusnya dikorbankan. Maka nggak ada urusan, mau dia kaya, dia terpelajar. Kalau doktrin itu masuk, dia akan tinggalkan," kata Yudi.
Ajaran Aman yang melekat pada dirinya secara perlahan luntur.
Hal tersebut tentunya atas bantuan ayahnya, Ali Imron, dan teman-teman satu selnya.
Yudi sudah tidak memiliki keyakinan takfiri lagi sejak keluar penjara pada 2015.
Kini ia tengah kuliah di Universitas Indonesia jurusan pertahanan dan menjadi pembicara dalam diskusi kasus terorisme.
5. Bebas dari doktrin berkat 2 ayat Alquran
Ayahnya pernah meminta Yudi agar membaca dua ayat Alquran untuk memberikan perbandingan dengan potongan ayat Alquran yang diberikan oleh Aman.
"(Peran) Keluarga itu sangat besar, terutama orang tua yang berpendidikan, berilmu. Itu bapak saya yang menghilangkan doktrin ustad Aman itu bapak saya. Saya didoktrin Al-Mumtahanah ayat 4. Bapak saya datang bawa Alquran, baca ayat 8 dan 9. Saya baca. Wah iya," kata Yudi tersenyum.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan Mengejutkan Eks Murid Aman Abdurrahman, Butuh 5 Tahun untuk Lepas dari Doktrin