Kisah Bripka Iwan Sarjana, Korban yang Dibebaskan Napi Teroris Mako Brimob: 99% Mati dan 1% Hidup

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme, Kamis (10/5/2018). Sebanyak 145 narapidana terorisme yang menguasai Rutan Cabang Salemba Mako Brimob menyerahkan diri setelah dilakukan operasi Polri.

TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang terjadi pada Selasa (8/5/2018) meniggalkan perasaan duka mendalam.

Peristiwa itu telah menewaskan Anggota Densus 88.

Namun ada satu Anggota Densus 88 yang selamat yakni, Bripka Iwan Sarjana yang hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pada acara Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (15/5/2018) Bripka Iwan membagikan kesaksiannya melalui video yang direkam di rumah sakit.

Tito Karnavian Sempat Suruh untuk Bunuh Diri Sendiri, Jawaban Teroris Buat Najwa Shihab Beristighfar

Video itu juga telah diunggah pada saluran Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne pada hari yang sama.

Awal video tersebut Bripka Iwan menjelaskan kondisi saat dirinya tengah disandera.

"Paling yang saya dengar saya disandera, ditutup mata saya jadi tidak bisa melihat dan bergerak karena kaki dan tangan diikat," ujar Bripka Iwan.

"Saya hanya mendengar salah satu teroris mengatakan di situ ada temanmu, adikmu yang masih muda itu saya interogasi tidak mau langsung saya eksekusi, dia minta langsung ditembak saja daripada saya diinterogasi," jelas Bripka Iwan.

Iwan mengaku tidak mengenal siapa teroris yang mengajak dirinya berbicara tersebut.

Ketika ditanya suasana saat itu, Bripka Iwan menjawab sangat mencekam sekali, diantara hidup dan mati.

"Saya ingat keluarga saya di rumah yang saya tidak akan pernah bertemu lagi, dan pada waktu itu saya berharap ada yang membebaskan saya dari pimpinan maupun rekan-rekan saya," jawab Bripka Iwan.

Prabowo: Laskar Gerindra Jaga Gereja dan Tempat Ibadah, Kalau Perlu Kau Mati Menjaga Itu Lebih Mulia

Suasana di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme, Kamis (10/5/2018). Sebanyak 155 narapidana terorisme yang menguasai Rutan Cabang Salemba Mako Brimob menyerahkan diri setelah dilakukan operasi Polri. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Bripka Iwan saat itu berharap jika rekan-rekannya mengetahui jika masih ada anggotanya yang masih hidup.

"Saya berfikir presentasi saya 99 persen mati dan satu persennya hidup, dan satu persen itu Allah kasih pada saya." ungkap sosok yang masih tertidur di sebuah kamar tersebut.

Hampir Jadi Teroris, Wanita di Bandung Bagikan Pengalamannya saat Direkrut Kelompok Radikal

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya tidak berhenti berdoa pada Tuhannya, selalu berdzikir dan masih berharap akan keluar dengan selamat.

"Jika saya diberi takdir mati biarkan saya mati di sini, jika ditakdirkan hidup berarti Allah masih berikan saya kesempatan untuk mengabdi pada Polri," sahut Bripka Iwan.

Halaman
12