"Sebelum ditangkap, HSA sudah menyiapkan MF dan IS untuk menjadi pengantin bom bunuh diri. HSA sudah menyiapkan segala strategi aksi untuk mengatur teknisnya peledakannya," jelasnya.
Kendati demikian, Kapolresta enggan menyebutkan kelompok radikal mana yang menjadi naungan tiga terduga teroris ini.
Apakah Jamaah Anshorut Daulah (JAD) ataukah Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).
"Nah, kewenangan yang memberikan informasi itu biarkan mabes polri nanti. Apakah mereka itu JAT atau JAD. Tapi, yang jelas, mereka terkoneksi dan terhubung dengan pelaku teror di Surabaya sebelum aksi ledakan itu," imbuhnya. (*)