6 Fakta Minuman Keras Oplosan yang Memakan 14 Korban Tewas di Surabaya

Penulis: Hestin Nurindah Lestari
Editor: Hestin Nurindah Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi minuman keras

TRIBUNWOW.COM - Korban penenggak minuman keras oplosan di Surabaya terus berjatuhan sejak Senin (23/4/2018) hingga hari ini (25/4/2018).

Kejadian ini sempat menggegerkan para warga karena banyaknya korban berjatuhan.

Sejumlah korban dilaporkan sempat dilarikan menuju rumah sakit akibat gejala mual, muntah, lemas hingga tidak bisa melihat.

Data itu didapatkan dari informasi RS Soewandi maupun RSUD Dr Soetomo.

Dirangkum TribunWow.com dari TribunJatim, inilah 6 fakta dalam peristiwa tersebut.

1. Sebanyak 14 korban tewas dan 9 orang dirawat di rumah sakit

Rabu (25/4/2018), sebanyak 14 orang dinyatakan tewas usai menenggak minuman keras oplosan.

Sedangkan sembilan orang lainnya masih dirawat intensif di RSUD Dr Soetomo akibat barang yang sama.

2. Korban berasal dari daerah yang berbeda

Dari 14 korban tewas, mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Korban tewas itu dilaporkan meninggal dunia usai menenggak minuman keras oplosan yang sama.

3. Keracunan metanol yang terkandung dalam miras

Kepala Seksi Pelayanan Medik RS Soewandi, dr Arif Setiawan mengatakan, dari hasil laboratorium, korban yang dirawat di RS dr Soewandi merupakan korban keracunan metanol yang ada pada minuman keras.

"Intoksikasi minuman. Langsung meracuni semua organ akhirnya semua fungsi nafas, ginjal dan liver kena semua. Dia (metanol) oksidosis,racun itu," ujar dr Arif Setiawan, selasa (24/4/2018).

Hal itu turut dibenarkan Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Manurung yang menyatakan bahwa tanda-tanda keracunan metanol adalah sesak nafas, mual, kejang dan sempat hilang penglihatan bahkan dapat buta permanen.

Halaman
12