"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya.
Soal pidato Jokowi itu, di acara ILC, Rocky gerung memberikan penilaian bahwa saat itu ada kepalsuan di diri presiden.
Ia mengakui mengikuti perkembangan media sosial yang membahas Jokowi dan Prabowo.
"Adu meme di media sosial, Jokowi vs Prabowo, saya ikuti itu, saya ikuyti reaksi presiden terhadap pidato Prabowo, tapi saya lihat ada yang palsu dari reaksi presiden itu, dia pasti palsu karena dia bereaksi terhadap pidato, jadi presiden tidak berpidato, dia bereaksi terhadap pidato, reaksi pertama dengan kaus dengan hastag 2019 ganti presiden, lho hastag itu adalah fiksi, ngapain bereaksi terhadap fiksi," ujar Rocky yang disaksiakn sejumlah politisi.
Cuitan Rocky Gerung yang menyindiri Jokowi
"Gak mungkin! Masa kaos bisa bikin gol!
Setelah itu, Rocky Gerung menganalisa cara Jokowi berpidato.
Menurut Rocky, gerakan tangan dan gerak otak tidak sinkron.
"Saya analisis begini: 1. Data: Gerak tangan dan gerak otak tidak sinkron. 2. Psikogram: Ada masalah dengan elektabilitas belio. Saya mau sebut “mangkrak”, tapi itu terkesan tak ilmiah. 3. Diagnosis: Belio kecewa dengan kedunguan bujer-bujer belio. #CaraBacaDataPakeOtak"
Setelah itu, Rocky Gerung menilai soal gaya Jokowi yang menggunakan nada tinggi.
Saat itu, terdengar Jokowi berbicara dengan nada tinggi dan masih membaca teks.
Rocky Gerung sontak meninggalkan komentar:
"Ngomel pake teks. Sinkron gak tu otak?."
(TRibunWow.com/Woro Seto)
• Ucapan Rocky Gerung soal Kitab Suci, Muhammad Guntur Romli Pertanyakan Sikap Karni Ilyas