TRIBUNWOW.COM - Dosen Filsafat UI, Rocky Gerung menyebut ada kepalsuan dari Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Bogor, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne yang diunggah pada Selasa (10/3/2018).
Saat di acara Galang Kemajuan Center , Jokowi memaparkan kondisi negara, dan menanggapi soal pidato Prabowo yang menyebut Indonesia bubar di tahun 2030 serta segala tudingan yang menyudutkan dirinya.
Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan soal berita dan isu yang menyudutkannya terutama soal PKI dan tenaga asing.
• Begini Ujaran Lengkap Rocky Gerung soal Kitab Suci dan Fiksi hingga Ramai Diperbicangkan
"Pemimpin itu harus tahan banting, harus kerja keras, harus berusaha, jangan berbicara pesimis 2030 bubar, pemimpin itu harus memberikan optimisme pada rakyatnya, pemimpin itu harus memberikan semangat pada rakyatnya, meskipun tantangannya berat, tantangannya tidak gampang" ujar Presiden Jokowi dengan suara lantang dan mengacungkan jarinya keatas.
Setelah itu, Jokowi memberikan tanggapannya soal isu yang menyebut rakyat Indonesia makin susah.
"Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita pahit, nggak apa-apa pahit, Memang mungkin ada yang banyak yang berbicara kalau kita susah, nggak apa-apa kita susah, tapi kita melihat ada titik terang yang kita tuju, nggak bisa kita manja, nggak bisa kita malas-malas lalu menjadi negara kuat, nggak bisa," ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi memaparkan soal tudingan sekelompok orang yang menyebut dirinya antek-antek asing.
"Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya, Jokowi itu antek asing, gagal, hilang, ganti lagi antek aseng, gagal lagi, kemudian ganti isu PKi, saya jawab saat itu, PKI tahun 1965 dibubarkan, saya baru 3 tahun, masak ada PKI balita, ini isu apa, nggak beradab seperti itu." ujarnya disambut sorakan hadirin di acara tersebut.
Setelah itu, Jokowi membahas soal isu kaus dengan #2019GantiPresiden.
Jokowi menilai dengan kaos berhastag itu, tidak bisa mendorong pergantian Presiden.
• Mardani Ali Sera: Gerakan #2019GantiPresiden Terus Membesar Jika Pemerintah tak Mampu Tunaikan janji
"Masa pakai kaos bisa ganti Presiden, enggak bisa," ucapnya disambut tepuk tangan para relawan.
Jokowi bertutur hanya ada dua hal yang bisa mendorong pergantian itu, yakni rakyat dan tuhan.
"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya.
Soal pidato Jokowi itu, di acara ILC, Rocky gerung memberikan penilaian bahwa saat itu ada kepalsuan di diri presiden.
Ia mengakui mengikuti perkembangan media sosial yang membahas Jokowi dan Prabowo.
"Adu meme di media sosial, Jokowi vs Prabowo, saya ikuti itu, saya ikuyti reaksi presiden terhadap pidato Prabowo, tapi saya lihat ada yang palsu dari reaksi presiden itu, dia pasti palsu karena dia bereaksi terhadap pidato, jadi presiden tidak berpidato, dia bereaksi terhadap pidato, reaksi pertama dengan kaus dengan hastag 2019 ganti presiden, lho hastag itu adalah fiksi, ngapain bereaksi terhadap fiksi," ujar Rocky yang disaksiakn sejumlah politisi.
Cuitan Rocky Gerung yang menyindiri Jokowi
"Gak mungkin! Masa kaos bisa bikin gol!
Setelah itu, Rocky Gerung menganalisa cara Jokowi berpidato.
Menurut Rocky, gerakan tangan dan gerak otak tidak sinkron.
"Saya analisis begini: 1. Data: Gerak tangan dan gerak otak tidak sinkron. 2. Psikogram: Ada masalah dengan elektabilitas belio. Saya mau sebut “mangkrak”, tapi itu terkesan tak ilmiah. 3. Diagnosis: Belio kecewa dengan kedunguan bujer-bujer belio. #CaraBacaDataPakeOtak"
Setelah itu, Rocky Gerung menilai soal gaya Jokowi yang menggunakan nada tinggi.
Saat itu, terdengar Jokowi berbicara dengan nada tinggi dan masih membaca teks.
Rocky Gerung sontak meninggalkan komentar:
"Ngomel pake teks. Sinkron gak tu otak?."
(TRibunWow.com/Woro Seto)
• Ucapan Rocky Gerung soal Kitab Suci, Muhammad Guntur Romli Pertanyakan Sikap Karni Ilyas