Kemenkeu Akhirnya Angkat Bicara Menjawab Utang Negara Secara Gamblang, Simak Rinciannya!

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNWOW.COM - Utang negara akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik.

Pantauan TribunWow.com, para tokoh dan politisi bahkan sempat mengungkapkan kekhawatirannya perihal utang luar negeri Indonesia yang dianggap semakin naik.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan akhirnya memberikan jawaban.

Melalui akun Twitter @KemenekeuRI yang diunggah pada Selasa (27/3/2018), Kemenkeu mengunggah sebuah video yang berisi rincian utang negara.

Dalam video tersebut, diberitahukan jika per Februari 2018, utang luar negeri Indonesia berada pada kisaran Rp 4.000 triliun.

HEBOH! Diminta Ajari Presiden soal Protokoler oleh Zara Zettira, Fadli Zon: Tanggung Mbak, Setahunan Lagi

Tingginya angka utang tersebut membuat sejumlah pihak bertanya-tanya, apakah jumlah tersebut mengancam stabilitas ekonomi negara saat ini?

Kemenkeu: Jawabannya adalah tidak!

Menurut Kemenkeu, rasio utang Indonesia per Februari 2018 29,2 persen dari PDB.

Hal itu menunjukkan apabila jumlah utang tersebut masih dalam batas aman, yang diperbolehkan UU No. 17 Tahun 2003 sebesar 60 persen dari PDB.

Kemenkeu juga mengungkapkan jika tiga lembaga pemeringkat di dunia Fitch, S&P dan Moody's menilai bahwa perekonomian Indonesia saat ini sehat.

Hal tersebut berarti Indonesia layak dijadikan tempat berinvestasi.

VIRAL! Dibilang Dungu dan Bebal oleh Kader Gerindra soal Pidato Prabowo, Raja Juli Antoni Angkat Bicara

Kemenkeu mengatakan, apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia memiliki rasio utang paling rendah.

Berikut daftarnya:

1. Malaysia: Bekisar 50,8 persen.

2. Thailand: Bekisar 32,5 persen.

3. Vietnam: Bekisar 62,40 persen.

4. Indonesia: Bekisar 29,2 persen.

Data tersebut diambil per Desember 2017.

Kemenkeu menyatakan jika resiko gagal membayar utang juga dipengaruhi oleh faktor Inflasi.

POPULER! Rustam Ibrahim: Ahok Bisa Ikut Partai Baru Seperti PSI, Tapi Tidak Akan Dipilih Sebagai Cawapres

Dibandingkan dengan Turki, anggota G-20 yang memiliki iklim ekonomi paling mirip, nilai Inflasi Indonesia lebih rendah.

Diketahui, Turki berada pada kisaran 10,26 persen (Debt to GDP: 28,3 persen).

Sedangkan Indonesia sebesar 3,18 persen (Debt to GDP: 29,2 persen).

Kemenkeu juga menegaskan jika kenyataannya, tidak ada satu pun negara maju di dunia, yang tidak memiliki utang.

Bahkan negara yang memiliki cadangan minyak berlimpah seperi Arab Saudi, juga memiliki utang yang berada pada kisaran 17,3 persen dari PDB.

Menurut Kemenkeu, utang negara bukanlah sebuah ancaman jika dikelola secara bijaksana.

Simak selengkapnya di bawah ini. 

Baca berita ini: Harga BBM hingga Sembako Naik, SBY: Tolong Pemerintah Bantu Rakyat Kecil

Penjelasan Kemenkeu tersebut kemudian mendapat beragam reaksi dari warganet.

@PemudaLunGu: Kenapa pemerintah selalu mencari pembenaran bukan memberikan kebenaran terhadap rakyatnya, siapa yang akan membayar, krna bukan pemerintahan yg skrg.

@MataMataNewsHOT: @KemenkeuRI Apa dampaknya bagi Negara jika gagal Bayar Hutang? Mohon dijelaskan buat pencerahan masyarakat awam. Terima kasih.

@arldm: Ya tuhanku ini videonya udah jelas banget napa masih pada ga ngerti yaa, apalagi yang nyambungin ke harga minyak, haduuh ot*knya lecet kali ya.

@ria_kiswandini: Min dibuatkan video juga dong cara mengelola utang.

Baca Juga: Soal Kondisi Ekonomi Indonesia dan Dunia, Mbah Mijan: Bakal Ada Perang, Sudah tak Ada Waktu

@rijanto_patriot: Utang gak usah panic .

@so_chen: Tidak perlu malu kita berhutang, tpi bukan berarti berhutang itu baik, semoga hutang2nya segera terbayar dan kita tidak terlilit hutang lagi #UangKita. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)