Awalnya klinik ini hanya melayani warga sekitar.
Namun, sikap mulia dokter Hana membuat klinik ini mulai kebanjiran pasien.
Mereka tak lagi dari daerah sekitar, tetapi juga dari daerah lain.
Selintas klinik ini terlihat eksklusif.
Pintu gerbang selalu tertutup dan ruang klinik tersekat-sekat kaca buram.
Padahal, klinik ini terbuka bagi siapa saja.
Beberapa sopir taksi yang merasa tidak enak badan saat sedang bekerja bisa saja membelokkan kemudi menuju ke klinik ini.
“Ada beberapa sopir taksi dan warga Tionghoa yang rumahnya jauh dari klinik tetapi memilih berobat ke sini,“ ujar Hana.
Meskipun gratis, beberapa pasien secara suka rela memberikan sumbangan untuk pengembangan klinik.
Karena itu Hana kemudian menyediakan sebuah kotak sumbangan yang dibuka setiap bulan.
Biasanya, sebagian besar isi kotak itu recehan dan tidak beramplop.
Populer: Nyata Terjadi Di Turki! Kucing Ini Kunjungi Klinik Kesehatan Minta Bantuan Untuk Persalinan
Ada pengalaman unik soal amplop dan kotak sumbangan ini.
Suatu hari ada seorang pasien pria dari luar daerah yang datang mengendarai mobil mewah.
Ia baru pertama kali berobat ke “Klinik Dokter Hana”.