Namun, kala itu, Hani meminta agar diundur pada Februari 2018, karena menunggu deposito.
"Saya menentukan bulan sebelas, tapi dia minta mundur bulan Februari ini, nunggu deposito katanya," beber Sarino.
Namun, entah kenapa, rencana pernikahan itu gagal. "Kisah pisahnya juga halus. Saya antar kembali ke Boyolali juga baik-baik saja," jelasnya sambil menghisap rokok Gudang Garam Filter di tangannya.
Sarino mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan putrinya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai. Selama ini, dia tidak pernah punya masalah dengan putrinya.
Dia sudah bercerai dengan istrinya dan menikah lagi dengan seorang wanita. Sarino dan istri kedua tinggal di jalan Ki Ageng Selo, Gang Nusa Indah no 6 Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo.
Sementara itu, ibu kandung Hani yang bernama Siti Badriah, telah puluhan tahun berpisah dengannya dan tinggal di Boyolali.
Namun, Sarino membantah bila masalah yang dialami Rani ada kaitannya dengan ibu tirinya atau istri keduanya.
"Kalau ada masalah dengan ibu tirinya, tidak mungkin. Wong itu sudah puluhan tahu yang lalu," imbuhnya.
Saat diwawancara, Sarino tampak baik-baik saja. Tak ada raut muka sedih atau air mata yang menetes.
Meski demikian, Sarino mengaku gemetaran ketika mendapat kabar dari petugas kepolisian, yang memberitahunya, bahwa anaknya melompat ke Sungai Bantaran Madiun.
VIRAL: Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati! Yuk Ketahui Cara Melindungi Smartphone dari Hacker Nakal
"Saya tadi gemetaran, begitu dapat kabar anak saya lompat ke sungai," katanya. (Surya/Rahadian Bagus)
Berita ini telah tayang di Tribun Jatim berjudul "Usai SMS Ayahnya, Gadis Cantik ini Langsung Bunuh Diri Melompat ke Sungai, Kisahnya Mirip Sinetron"