Fahri Hamzah: Gak Usah Jago yang Penting Serius Saya Kasih Tahu Tempat Sembunyi Mafia Beras

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Top 5 Lifestyle! Wanita Menangis Dilamar Bocah 7 Tahun hingga 5 Zodiak yang Paling Mudah untuk Berselingkuh

@Fahrihamzah: Harga beras terbentuk tdk serta merta krn kekuatan tawar menawar yg imbang antara produsen dan konsumen. Konsumen dlm posisi lemah dibanding produsen. Maka produsen bisa main2 dan mereka ini ketahuan kok siapa2 saja.

@Fahrihamzah: Catatan: produsen adlh penghasil beras yg membeli gabah dr petani utk diolah jadi beras dan disimpan dlm gudang. Produsen juga yg membeli beras dari impor (importir). Pemainnya mudah ditelusuri dan tentu ada datanya.

@Fahrihamzah: Mengapa posisi produsen bisa lebih kuat dibanding konsumen? Krn pemain dlm poduksi beras (membeli gabah, mengolah dan menyimpan) membutuhkan modal yg besar sehingga agar efisien membutuhkan skala produksi yg besar.

@Fahrihamzah: Ingat, bahwa padi tdk bisa panen sepanjang tahun, sehingga butuh gudang besar utk penyimpanan, butuh biaya besar pula utk distribusi krn konsumen menyebar sedangkan sentra beras hanya ada di daerah2 tertentu.

@Fahrihamzah: Sehingga jumlah produsen yg terbentuk dlm pasar relatif sedikit dibandingkan dgn jumlah konsumen (yg hampir semua rakyat indonesia butuh beras). Nah, dlm teori struktur pasar, kondisi tersebut membentuk struktur pasar oligopolis.

@Fahrihamzah: Struktur pasar akan mempengaruhi cara atau strategi produsen menetapkan harga (pricing). Kalo struktur pasarnya persaingan sempurnya harga adlh given, produsen tdk bisa menetapkan harga semaunya (price taker).

@Fahrihamzah: Kalo struktur pasar monopoli, produsen bisa sebagai price maker, produsen bisa menetapkan harga semaunya. Kalau database negara kuat maka para oligopoli ini pasti ketahuan. #MafiaBeras #MafiaVsOTT.

Baca: 9 Potret Model-model Tak Biasa yang Menampilkan Ketangguhan dan Keberanian Hidup Mereka

@Fahrihamzah: Nah, bagaimana kalo struktur pasarnya oligopolis? Tentu harga ditetapkan oleh beberapa produsen dgn berbagai strategi. Biasanya harga yg terbentuk adalah hasil kompromi antara para oligipolis. Sehingga “nature”nya, harga yg terbentuk adalah kolusi.

@Fahrihamzah: Makanya struktur pasar oligopolis memunculkan istilah kartel. Dan dalam pasar beras ini indikasi kartel pasti ada krn naturenya adlh oligopolis. Makanya beras tdk diserahkan pd mekanisme pasar, ada regulasi harga batas atas dan bawah serta ada Bulog yg menjaga stabilitas stok.

@Fahrihamzah: Kalo pemerintah bisa menjalankan perannya dgn baik. Menteri akur dan kompak dan tdk ada kongkalikong dgn pengusaha. Seharusnya tdk ada masalah dgn regulasi dan institusi yg menstabilkan harga dan sotok beras.

@Fahrihamzah: Tp kalo semua berjalan aneh. Harusnya alarm pencegahan dan pemberantasan korupsi berkedip2 dengan sendirinya. Dan inilah arti supervisi, Kordinasi dan monitoring dalam UU No. 30/2002. Tugas @KPK_RI harusnya fokus di sini.

@Fahrihamzah: Tapi, kita semua punya perhatian lain. Sistem tidak perlu dibenahi dan rakyat terus menjadi korban siatem yang buruk. Tapi sebagai korban yang menonton OTT yang mengasyikkan sehingga hilanglah rasa penderitaan. Demikiankah nasib kita. (*)

Baca juga: Tak Disangka, Artis Cantik Ini Ternyata Adalah Penemu Teknologi Wi-Fi