Terkait hal tersebut, Reza mengatakan hal tersebut lebih kepada mekanisme pasar.
Sejatinya perusahaan rintisan adalah perusahaan tahap awal dan kinerjanya masih harus diuji.
"Beda dengan perusahaan yang sudah mature, di mana kinerjanya lebih mudah terukur," ujar Reza.
Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar apabila harga saham perusahaan rintisan kemudian turun.
Pasalnya, kinerjanya belum sepenuhnya stabil.
Kalau melihat industri digital yang kini tengah berkembang pesat, maka perusahaan rintisan bisa saja memanfaatkan momentum ini untuk melantai di bursa.
Namun, kemudian yang menjadi pekerjaan rumah adalah memastikan kinerjanya bagus sehingga harga sahamnya akan menarik.
"Yang namanya pasar dari dulu sama saja, kinerja bagus, volume beli naik, maka harga akan naik, tapi (kalau) sebaliknya, harga akan turun," jelas Reza. (*)