TRIBUNWOW.COM - Setya Novanto mengeluh sakit dan sulit berbicara dalam sidang perdana kasus dugaan korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/11/2017).
Lantas apakah sikap tersebut bisa dianggap tidak kooperatif?
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, pihaknya akan mempelajari sikap Setya Novanto di persidangan.
Menurutnya semua tersangka, termasuk Setya Novanto berpotensi dihukum maksimal bila tidak kooperatif.
"Semua tersangka punya potensi dihukum maksimal kalau tidak kooperatif atau berbelit-belit," ujar Saut kepada Tribunnews.com
Saut juga mengaku bahwa pihaknya turut memantau jalannya sidang perdana Setya Novanto meski tidak hadir langsung di Pengadilan Tipikor.
Soal keluhan sakit, Saut meyakini, Ketua Umum Golkar nonaktif itu dalam kondisi sehat untuk mengikuti sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan.
Tim dokter pun, kata Saut sudah memeriksa dan menyatakan kondisi Setya Novanto sehat.
"Dokter sudah menyatakan kondisi yang bersangkutan Itu sehat, sebabnya sidang lanjut," ujarnya.
Sakit gigi?
Saut juga menanggapi santai soal Setya Novanto yang tidak menjawab pertanyaan majelis hakim dalam sidang dakwaan itu.
Namun ia mengaku tidak mengetahui alasan dari tindakan Setya Novanto tersebut.
"Apa latar belakang yang bersangkutan diam, entar akan bisa tahu. Siapa tahu sakit gigi misalnya," singkat Saut Situmorang.
Diketahui, saat pertama sidang hendak dimulai, hakim ketua Yanto menanyakan mengenai identitas Setya Novanto.
"Nama lengkap saudara?" Tanya Yanto di persidangan.