Jonny Sehari Bacok 3 Orang, 1 Tewas adalah Selingkuhan yang Menghinanya Payah di Ranjang

Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jonny Setiawan menyesali perbuatannya. Ia bunuh selingkuhan lantaran naik pitam dibandingkan keperkasaannya di atas ranjang. Lalu saat pulang pergoki istri mesra dengan pria lain, ia lalu bacok istri dan pria tersebut. Insert kanan bawah foto Verlis Vera Yusita Sumarna, wanita selingkuhan yang dibunuh Jonny.

Jonny pun sempat kabur dan kemudian diamankan polisi dua hari setelahnya, Senin (18/9/2017).

Jonny Setiawan (36), tersangka kasus pembunuhan saat di Mapolda Metro Jaya. (KOMPAS.COM.AKHDI MARTIN PRATAMA)

Atas tindakannya, Jonny dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Sakit hati pada selingkuhan juga pada istri

Kisah perselingkuhan antara Jonny Setiawan dengan Vera Yusita Sumarna berakhir tragis.

Wanita Cantik Diperkosa Berulang, Kontroversi Eggi Sudjana hingga Ibu Hamil Tinggal di Keranda!

Jonny membunuh Vera lantaran sakit hati karena merasa harga dirinya dinjak-injak.

Dengan bermodal pisau dapur, Jonny tega menikam kekasih gelapnya itu hingga tewas.

Hubungan Jonny dengan Vera sendiri telah berlangsung selama satu tahun.

"Jadi tersangka ini dengan korban sudah berhubungan setahun. Vera punya suami, hubungan Vera dan suami bermasalah, tersangka dan istrinya juga bermasalah," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/9/2017).

Beredar Rekaman Pernyataan Sosok Mirip Eggi Sudjana yang Bikin Murka Pemuda Hindu

Nico menjelaskan, pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (16/9/2017) lalu di rumah kontrakan Jonny di kawasan Cipondoh, Tangerang.

Mulanya, pelaku mengajak korban berhubungan badan.

Permintaan pelaku dipenuhi oleh korban.

Mereka memutuskan ke rumah kontrakan Jonny sekitar pukul 21.00 WIB. Usai berhubungan badan, Jonny rupanya masih memendam hasrat terpendam kepada Vera.

Dipolisikan Atas Tuduhan Ujaran Kebencian, Eggi Sudjana Justru Mengaku Berjuang untuk Toleransi

Halaman
1234