Ketua Senat PPSA 21: Anak-anak Butuh Pancasila yang Implementatif!

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi seminar nasional “Peran Pancasila Dalam Memperkokoh NKRI” oleh Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI – TA 2017. Dari ki-ka: Marsda Imran Baidirus (Pangkoopsau I), Laksma TNI Edi Sucipto (Danlantamal V Surabaya), Brigjen TNI A. Daniel Chardin (Kasdam Iskandar Muda), Taufik Dwicahyono MSc, AM Putut Prabantoro SH, Mayjen TNI Madsuni (Danjen Kopassus), Marsdya Bagus Puruhito (Wagub Lemhannas RI), Komjen Pol. Arif Wachjunadi (Sestama Lemhannas RI), Prof DR Lydia Freyani

TRIBUNWOW.COM - Anak-anak Indonesia membutuhkan Pancasila yang implementatif, yang dapat dirasakan dalam kehidupan keseharian mereka.

Hanya dengan cara demikian, nilai-nilai luhur Pancasila dapat ditanamkan mengingat bahwa anak-anak itu merupakan tabula rasa yang dapat diisi dengan apa saja.

Jika sejak dini ditanamkan Pancasila membangun persahabatan dengan semua orang tanpa diskriminasi, tanpa membeda-bedakan suku, agama, rasa atau strata sosial, mereka akan menjadi generasi yang pluralis yang menghargai kesetaraan, kemajemukan dan juga kebersamaan.

Mahasiswi di Jogja Nekat Melahirkan di Kamar Kos dan Simpan Bayinya di Lemari hingga Meninggal

Demikian diungkapkan Sestama Lemhannas RI, Komjen Pol. Arif Wachjunadi, yang sekaligus Ketua Senat Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI – TA 2017, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, dalam pernyataannya sebelum mengadakan kunjungan media terkait dengan sosialisasi seminar nasional denga tema “Peran Pancasila Dalam Memperkokoh NKRI”, Rabu (13/9/2017), seperti dilansir dari rilis yang diterima TribunWow.com.

Adapun judul seminar yang dipilih adalah, “Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Sistem Pendidikan Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional”.

Peserta PPSA XXI yang turut dalam sosialisasi seminar nasional itu adalah Mayjen TNI Madsuni (Danjen Kopassus), Marsda Imran Baidirus (Pangkoopsau I), Brigjen TNI (Mar) Lukman (Dankomar Pasmar I Surabaya), Prof DR Gumilar R Somantri, Taufik Dwicahyono MSc, Brigjen TNI A. Daniel Chardin (Kasdam Iskandar Muda), Laksma TNI Edi Sucipto (Danlantamal V Surabaya), Laksma TNI Muhammad Ali (Waasrena KASAL), Prof DR Lydia Freyani Hawadi, AM Putut Prabantoro dan Brigjen TNI Achmad Marzuki (Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian TNI - PMPP).

Ternyata Benar, Pria yang Datang Memohon-mohon adalah si Pembunuh Pasutri Pengusaha Garmen

Menurut Arif Wachjunadi, anak-anak membutuhkan bentuk nyata dari implementasi pengamalan Pancasila.

Oleh karena itu, seminar nasional pada 16 November 2017 itu diharapkan dapat menghasilkan berbagai bentuk implementasi sebagai sarana penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Lagu seperti “O, Ibu dan Ayah Selamat Pagi (Pergi Belajar)” salah satu contoh penanaman nilai penghormatan kepada orang tua.

Atau juga, diajarkannya kembali lagu-lagu daerah seluruh Indonesia atau bahkan diciptakan kembali lagu-lagu yang menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan tanpa diskriminasi, atau pengajaran solidaritas tanpa perbedaan.

Gadis Ini Diejek Botak dan Tak Punya Kaki, Siapa Disangka 8 Tahun Kemudian Malah Jadi Begini

“Kita semua tanpa terkecuali harus terlibat dalam membangun generasi baru Indonesia yang berjiwa Pancasila. Cara yang lain antara lain adalah pemilihan ketua kelas dengan cara musyarawah, jambore nasional anak-anak dari berbagai daerah, atau gerakan anti-korupsi dengan berdisplin waktu. Karya dan pengalaman nyata anak-anak tentang nilai-nilai Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika serta UUD NRI 1945, akan membekas dalam pertumbuhan hidup mereka,” ujar Sestama Lemhannas ini.

Namun demikian, Arif Wachjunadi menegaskan, para pendidik juga harus berjiwa Pancasilais dulu sebelum mendidik anak-anak.

Halaman
12