HUT 72 RI

Kisah 2 Veteran Indonesia, Pejuang dan Juru Masak yang Punya Pengalaman Tak Terlupakan Saat Perang!

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Veteran Indonesia yang membagikan kisah perjuangannya.

Ninik pernah bawa beras ke posko terus dimasak. Makanannya kemudian diantarkan ke pejuang yang perang. Musuh juga pernah mengancam agar makanannya dicampur dengan racun. Kalau tidak mau, makanannya dirampas atau dibuang," jelasnya.

Langka dan Unik, Anak-Ibu Ini Sama-sama Lahir di Tanggal 17 Agustus

Namun, Ninik pun memilih untuk makanannya dirampas dibandingkan harus menjalankan misi dari tentara musuh.

"Ya saya biarkan saja makanannya dirampas, waktu itu makanan yang dibawa bukan untuk pejuang, tapi bekal yang memang saya bawa saat mencari kayu bakar di hutan," tuturnya saat ditemui di rumahnya pada Kamis (17/8/2017) siang, di Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Kabupaten Buleleng.

Ia kembali menceritakan, bahwa dari rumahnya, ia harus menempuh jarak sekitar 17 kilometer tanpa mengenakan alas kaki untuk menuju posko yang ada di bawah daerah perbukitan Desa Gitgit.

"Jalan kaki. Harus hati-hati, pelan-pelan biar tidak ditangkap penjajah. Sampai di posko langsung memasak," kenangnya.

BPS Akan Turun Mendata Usaha Mikro Kecil dan Menengah Besar ke Seluruh Pelosok Negeri

Setelahnya, baru ia mengantarkan makanan-makanan tersebut ke tempat para pejuang bersembunyi.

"Setiap ngantar makanan dikawal oleh dua pejuang, naik-naik ke atas bukit," kenangnya saat merasakan pahitnya merebut kemerdekaan.

Made Mertini yang merupakan putri kedua Ninik Luh Ayu mengakui, meski sang ibu pernah membantu memberikan makanan kepada para pejuang, namun hingga saat ini sang ibu tidak mendapatkan penghargaan apapun dari pemerintah.

Meski Ada yang Nilai Suara Fals, Video Ahok Nyanyi Bikin Netizen Baper Kita Berdoa Ya Pak

Seperti pejuang-pejuang lain yang mendapatkan penghargaan sebagai veteran.

"Dulu memang ada pendataan sebagai veteran dari pihak kelurahan, tapi memang tidak ada yang mengurus. Sampai saat ini masih belum ada pendataan lagi. Sempat terbesit untuk menanyakan, namun enggan karena takut dianggap kekurangan dalam hal sisi ekonomi," tutupnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)