TRIBUNWOW.COM - Sosok oknum TNI yang membentak dan melakukan pemukulan terhadap seorang polantas kini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, ia menjadi perbincangan setelah ia tertangkap dalam rekaman video yang menampilkan dirinya melakukan kekerasan terhadap seorang polantas dan menjadi viral di media sosial.
Banyak orang yang menghujat sikap dan tindakan yang dilakukan oknum TNI yang berinisial WS ini.
Jersey Nomor 10 di Mata Dybala
Sosoknya dan perjalanan kariernya pun dibeberkan oleh Komanda Korem (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim.
Melansir dari Tribun Pekanbaru, bertempat di Markas Denpom 1/3 TNI AD Pekanbaru, saat gelaran konfereni pers, Jumat (11/8/2017) pagi.
Danrem mengatakan bahwa oknum TNI yang berpangkat Sersan Dua (Serda) ini menjalani masa sekolah dari SD hingga SMA di Sorek, Inhu dan tinggal bersama orangtuanya.
Bukannya Malu, Kapolsek Miskin: Saya Orang Susah, Ngapain Pikir Anak Orang Lain
Pada tahun 2010, anak ketiga dari lima bersaudara ini mendaftar masuk TNI dan WS pun mulai mengikuti pendidikan militer di Aceh.
Usai tamat pendidikan militernya pada 2011, WS pun ditempatkan di Batalyon 121 Macan Kumbang di Galang, Deli Serdang.
Pada tahun 2012-2013, WS juga sempat ikut tugas operasi di daerah Papua.
Namun, setelah tugas di Papua, tahun 2014 WS mengalami sakit.
Gara-gara Posting Video Ini, Giorgino Abraham Langsung Ditodong Halalin Irish Bella
Pada April 2015, ia juga sempat melakukan pelanggaran berupa Tidak Hadir Izin (THTI).
Terkait penyakitnya sendiri, WS pun mejalani pemeriksaan di Rumah Sakit Putri Hijau.
Ia diperiksa lantaran ternyata ada gejala depresi.
Sosok Bripda Yoga Vernando Sesungguhnya, Sudah Ganteng Pernah Main 2 Sinetron Hits Juga Lho!
Sementara, untuk pelanggaran THTI yang dilakukan WS, ia pun menjalani sidang di Pengadilan Mahkahmah Militer.
"Akhirnya dia menjalani proses hukuman THTI tersebut, dihukum 1 bulan 20 hari dari Oktober sampai Desember 2015," kata Jenderal Bintang Satu ini lagi.
Setelah menjalani hukuman dan mengetahui WS depresi, ia pun dipindahkan ke Korem Padang.
Karena depresi, ia dianggap sudah tidak lagi cocok di satuan tempur.
Cinta Unik Bung Karno dan Nenek Maia Estianty, dari Ditembak hingga Jadi Janda Perawan
Dinas di Padang pun ia kembali membuat masalah dengan personel Lantas di Padang meskipun baru dua bulan berada di sana.
Kembali WS dipindahkan pada 2016 ke Korem 031/Wirabima.
"Dia ini tidak diberi jabatan (di luar formasi) karena dalam perawatan medis. Sebenarnya dia sampai sekarang pun masih menjalani perawatan. Hingga akhirnya terjadilah insiden yang seperti kemarin," sebutnya.
Kocak! Hendak Ditilang, Pria Ini Justru Bergelagat Aneh di Depan Polisi, Ternyata. . .
Kondisi WS sekarang
Mengutip dari Tribun Pekanbaru, atas pemukulan yang dilakukannya, kini WS ditahan di dalam sel isolasi Denpom 1/3 Pekanbaru.
Tangan WS diborgol dan kakinya juga dirantai.
Menurut Danrem, WS akan tetap dilakukan pemeriksaan secara internal serta juga akan dipastikan perawatan atas depresi yang dialaminya.
Sebenarnya ini yang Terjadi Sebelum Pemukulan Polisi oleh Oknum TNI, Kesaksian Warga Berbeda
Mengutip kembali dari Tribun Pekanbaru, Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim pun menyampaikan permohonan maafnya terkait insiden pemukulan yang dilakukan salah seorang personel korem terhadap anggota Polresta Pekanbaru, Kamis (10/8/2017).
"Berikutnya kita ambil tindakan tegas. Saya tidak tolerir yang melakukan pelanggaran tentu ada sanksinya," ujar Danrem. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)