Plak! Bos Restoran Tampar Karyawannya di Depan Publik, Balasan Netizen Mengerikan

Penulis: Rendy Adrikni Sadikin
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Tak peduli betapa buruknya kerja seseorang, tidak ada yang pantas dipermalukan dan dianiaya di depan orang lain.

Seorang pemilik restoran mendapat reaksi keras dari netizen karena menampar karyawan di depan pengunjung, seperti dilansir Lobak Merah.

Peristiwa penamparan tersebut pun mendadak viral.

Pengguna jejaring sosial Twitter dengan akun GG mengungkapkan kemarahannya terhadap tindakan majikan yang mengerikan itu.

"Saya telah melarang toko E * B * C * R * C di Malaka! Majikan menampar karyawannya di depan pelanggan tanpa merasa tidak enak. F * ck ah," tulis netizen itu.

GG juga menjelaskan pekerja yang diduga asal Indonesia itu menangis karena penganiayaan tersebut namun tetap bekerja.

Sementara itu, GG diam-diam mengambil foto majikan dan pekerja, dan membagikannya di platform media sosial.

(World of Buzz)

Rupanya, pekerja itu ditampar karena ember air yang dibawanya jatuh dan tumpah ke salah satu pelanggan.

Meski pelanggan tidak mengajukan keluhan tentang hal tersebut, sang majikan tetap bersikap tidak rasional.

"Saya tidak tahu apakah karyawan Indonesia itu melakukan apapun terhadap atasannya atau apapun sebelum saya tiba," tulis netizen itu.

"Tapi kalau dia benar-benar ingin menampar dia, paling tidak melakukannya di dapur atau toilet dimana pelanggan tidak akan melihat," lanjutnya.

Setelah kejadian itu beredar secara online, seorang netizen bernama Ashraf Roslan dan pemilik restoran berbincang di Whatsapp untuk mendiskusikan masalah tersebut.

Awalnya, pemiliknya menyalahkan Ashraf karena telah membocorkan semuanya di media sosial dan menyebut semuanya bohong.

Majikan tersebut mengklaim bahwa pekerja tersebut adalah seorang anak Chindian setempat yang telah dia angkat selama 15 tahun terakhir dan bahwa dia hanya bermain-main.

(World of Buzz)

Tentu saja, tidak ada orang waras yang bisa menerima alasan seperti itu karena terlepas dari hubungan mereka satu sama lain, menampar seseorang di depan umum seperti itu tidak menyenangkan dan tidak beralasan.

Halaman
12