Pria Dibakar Massa

Yakin Ampli Milik Musala, Marbot Keluarkan 3 Bukti 'Tak Terbantahkan'

Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rojali pengurus musala ceritakan detail peristiwa pencurian ampli hingga pria dibakar hidup-hidup. Insert (kiri) Siti Zubaidah istri dari Joya pria yang dituduh mencuri dan dibakar hidup-hidup tunjukkan foto suaminya semasa hidup.

Fakta-fakta Ngeri Insiden Pelajar SD di Sukabumi Tewas Usai Kelahi dengan Temannya

"Ketika dikejar dan belok, dia jatuh dan langsung lari. Saya cek tas yang bawaannya tadi. Saya begitu karena saya takut ampli-nya udah dijual duluan. Setelah tasnya saya buka, ternyata betul ada ampli saya," ungkapnya.

Rojali hapal ciri khas ampli

Rojali mengaku sangat menghapal ciri khas amplifier tersebut karena ia menggunakannya setiap malam untuk acara pengajian dan tahlilan kematian neneknya sejak dua minggu lalu.

Rencananya amplifier itu juga akan digunakan untuk acara haul wafatnya sang nenek pada malam hari kejadian.

Waspada! Bayi Tersedak Air Liur Bisa Meregang Nyawa! Begini Cara Atasinya

"Kotoran burung ini belum hilang. Karena setiap malam burung buang kotoran," katanya.

Ia pun menunjukan bercak kotoran yang menempel di permukaan atas amplifier.

Zoya satu-satunya yang masuki musala saat itu

Menurut Rojali, Zoya adalah satu-satunya orang yang memasuki area musala saat dirinya melaksanakan bersih-bersih musala setelah waktu Salat Ashar atau sekira pukul 15.30 WIB.

Ironis! 4 Fakta Terbongkarnya Kasus Pembuatan Sertifikasi Palsu yang Libatkan 300 Oknum Guru

Ia pun tidak mengenal MA sebelumnya.

Namun, ia menghapal raut wajah MA lantaran tidak ada tegur sapa, ucapkan salam maupun senyum baik saat berpapasan muka, baik pada saat masuk maupun keluar dari musala.

Ia menceritakan, pada hari kejadian, ia mengumandangkan adzan Ashar di Musala Al Hidayah sekira pukul 15.20 WIB, menggunakan pengeras suara dengan amplifier musala sebagai pengatur audionya.

Setelah melaksanakan Salat Ashar berjemaah berasama putranya, Fahmi, ia melakukan bersih-bersih musala untuk persiapan haul meninggalnya sang nenek pada malam harinya.

Halaman
1234