Kamboja mengatur dengan ketat mengenai undang-undang prostisusi.
Namun begitu, negara yang telah populer dengan hiburan malamnya ini tetap melanjutkan bahkan mengembangkan bisnis tersebut.
Bisnis seperti ini telah berjalan sejak rezim Khmer Rouge.
Miris, hingga kini perdagangan seks di usia dini masih mendominasi prostistusi di Kambodia.
Hal ini dikarenakan 'harga' tinggi diberikan untuk para wanita yang masih perawan, meski di bawah umur.
Lebih mengejutkan, tak sedikit orang tua yang rela menjual anaknya untuk menjadi seorang budak seks.
Bukan hanya dijadikan sebuah bisnis, para pekerja seks Kambodia juga beresiko mengalami kekerasan.
8. Belanda
Amsterdam menempati urutan pertama sebagai negara dengan tingkat prostitusi yang cukup populer dikalangan masyarakat.
Banyak tempat yang menyediakan penari tanpa busana, toko-toko yang menjual beragam peralatan seks.
Hingga pertunjukan yang memperlihatkan para wanita cantik berdiri dengan pakaian terbuka dibalik jendela toko untuk menarik perhatian pengunjung.
Legalisasi dan aturan yang baik membuat industri seks di Amsterdam aman dalam melancarkan aksinya.
7. Kenya
Layaknya Kambodia, kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah membuat para anak perempuan berusia 12 tahun terjerumus dalam praktek prostitusi.
Banyak akibat buruk yang ditimbulkan dari praktik tersebut.