Buktikan Jika Kamu Tak Memiliki Riwayat Trypophobia dengan Melihat 8 Gambar Ini, Berani Coba?

Penulis: Lolita Valda Claudia
Editor: Lolita Valda Claudia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jika ya, jangan khawatir. Anda bukan satu-satunya di dunia.

Fenomena Langka, Warga Negara Ini Pergi Bekerja Telanjang Gara-gara Pidato sang Presiden

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sekitar 18 persen perempuan dan 11 persen laki-laki (atau sekitar 15 persen populasi dunia) merasa sangat-sangat tidak nyaman ketika melihat kumpulan lubang atau benjolan.

Dikenal secara umum dengan nama trypophobia, kondisi ini membuat seorang partisipan dari studi yang dipublikasikan pada tahun 2013 dalam jurnal Psychological Science merasa “ingin muntah, menangis, dan gemetar” ketika menghadapi lubang-lubang kecil yang asimetris.

7 Bulan Menikah, Rumah Tangga Seleb Ini di Ujung Jurang Perceraian! Alasannya Tak Terduga!

Padahal, lubang-lubang atau benjolan yang asimetris dan terkumpul dapat ditemui di mana saja, mulai dari punggung kodok Suriname yang mengerikan hingga yang biasa saja seperti sarang madu dan busa sabun.

Penjelasan Ilmiah Mengapa Banyak Orang Jijik Melihat Foto Lubang-lubang

Oleh karena itu, trypophobia pun menjadi topik yang sangat menarik untuk dipelajari oleh komunitas psikologi dan semakin mereka mempelajarinya, semakin terkuak bahwa trypophobia yang berarti “ketakutan akan lubang” ternyata bukan rasa takut, melainkan rasa jijik.

“Trypophobia lebih mirip dengan rasa jijik daripada takut, dan rasa jijik itu tampaknya merupakan reaksi berlebihan terhadap kontaminan yang potensial.

Rasa jijik ini juga muncul dari kumpulan obyek yang tidak selalu lubang, meskipun namanya trypophobia,” kata Arnold Wilkins, seorang psikolog di University of Essex dan penulis studi trypophobia pada tahun 2013 kepada Tech Insider.

Menurut Wilkins dan koleganya, Geoff Cole, rasa jijik yang aneh ini kemungkinan besar berasal dari biologi manusia.

Kita mulai merasa takut terhadap kumpulan obyek yang tidak beraturan karena ketika muncul secara alami di alam (seperti gurita bintik biru), formasi tersebut sering kali menandakan bahaya.

Untuk mempelajari hal ini, Wilkins dan Cole kemudian mengumpulkan 10 foto dari 10 hewan yang paling beracun di dunia, termasuk ubur-ubur kotak, ular taipan pedalaman, dan laba-laba Phoneutria.

Ternyata, beberapa di antara 10 spesies tersebut, seperti ikan buntal, katak beracun, dan siput Conus marmoreus, memiliki motif yang dapat menyebabkan trypophobia.

Di dalam siaran pers pada tahun 2013, Cole mengatakan, kita merasa bahwa setiap orang memiliki tendensi trypophobia meskipun mereka tidak menyadarinya.

Halaman
123