Berkaitan dengan hal ini, Kepala SMPN 12 Malang Samsul Arifin pun memberikan keterangan.
Dikatakannya, kejadian ini merupakan imbas dari adanya salah paham di kalangan siswa dan sekolah.
Ia pun menegaskan tidak ada pembatasan untuk siswa manapun yang akan mendaftar di sekolah tersebut.
"Sebenarnya kami selalu welcome, meskipun dibatasi regulasi, dan intinya kami mengakui kemarin memang ada miskomunikasi," terangnya.
Pelaku Bullying di Universitas Gunadarma Dapat Sanksi, Farhan: Saya Sudah Bersyukur
Di sisi lain, kejelasan soal nasib Bayu pun diungkap oleh warganet pengguna akun Facebook Agustinus Tedja.
Dalam postingannya pada Rabu (19/7/2017), Agustinus menyatakan Bayu sudah bisa kembali bersekolah di SMPN 12 Malang.
Warganet itu pun menyatakan harapannya agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Kebenaran itu muncul dengan sendirinya.
Ditelantarkan Suami, Wanita Cantik Ini Balas dengan Surat Menohok di Facebook! Isinya Bikin Nangis
Jangan ada lagi terjadi hal semacam ini lagi.
Atas nama pelaku perlindungan anak, anak adalah harus dilindungi dan tidak boleh ada terjadi kejadian yg dapat menjadikan semangat anak untuk mau sekolah hilang karena keteledoran sistem yang tidak koordinasi seperti ini.
Apalagi rekomendasi tersebut adalah sudah sesuai prosedur bagi anak anak yg masuk melalui jalur pra sejahtera.....
'Kami akan lakukan koreksi dan intropeksi atas nama Kapala sekolah SMPN 12,' kata kepala sekolah SMPN12.
Dikenal Kalem dan Sering Dipuji, Via Vallen Banjir Cibiran Netizen Soal Tatto di Bagian Ini