Hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
Di Kelurahan Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kepulauan Riau misalnya.
Warga di sana saat Ramadan selalu melakukan pawai sahur.
Mereka yang sebagian besar remaja berkeliling pada dini hari.
Tak tanggung-tanggung, para remaja itu juga memanfaatkan beberapa barang bekas seperti ember, kaleng bekas, botol, hingga galon bekas.
Mereka berkeliling sambil membunyikan alat-alat tersebut.
Meski berisik, warga sekitar rupanya tak merasa terganggu dengan kehadiran remaja ini.
"Senang malah, karena tradisi bangunkan orang dengan memukulkan aneka perlengkapan bekas sudah lama ada di sini (Kijang). Justru tidak berkesan ramadan kalau tidak ada aksi begituannya,"kata Uje, Warga Kijang, sebagaimana dikutip dari Tribun Batam.
• Beredar Foto Teks Misa Gereja Katolik Doakan Bulan Ramadan Jadi Viral di Medsos!
Dikatakan Uje, saat dirinya masih remaja ia juga sering bergabung dalam tim pawai sahur.
Malahan, pernah suatu kali ia dan tim terkena siram warga lantaran terlalu berisik.
"Pernah kami kena siram, gara gara terlalu berisik, tapi bukannya marah, kami tambah semangat,"kata Uje.
Sementara Nasruddin, peserta pawai sahur mengatakan ia dan rombongan memiliki niat baik dalam melakukan hal tersebut.
"Pokoknya seru sekali. Banyak serunya dari pada tak enaknya. Harapannya semoga dengan kegiatan kami ini orang jadi terbantu, dan bisa sahur,"kata Nasruddin. (Tribunwow.com/Dhika Intan)