Kakak sulung Bambang, Endang mengatakan bahwa sebenarnya di Unsoed dirinya hanya tinggal skripsi saja namun tidak diselesaikan.
Sebelum menulis 'Jokowi Undercover', Bambang pernah menulis beberapa buku tentang ketuhanan dan bekerja di sebuah surat kabar
Sebelum menulis buku 'Jokowi Undercover', Bambang sudah menerbitkan sebuah buku tentang ketuhanan.
Melansir Tribun Timur, buku tersebut berjudul 'Adam 31 Meter, Mencari Tanda Tangan Tuhan & Ayat-ayat Emas Evolusi dalam Alquran'.
Buku yang diketahui setebal 264 halaman tersebut diterbitkan oleh Pustaka Pesantren, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013.
Tak hanya menulis buku, Bambang Tri juga sempat bekerja di sebuah surat kabar dan juga sering mengirimkan tulisannya ke media massa.
Hanya saja, Bambang tidak suka juka karya tulisnya banyak di-edit atau direvisi oleh orang lain, oleh karena itu ia memutuskan untuk keluar dan tidak bekerja di bidang media lagi.
Bambang sosok yang berani menyangkal Teori Darwin dan gemar mengkritik dari kecil
Dijelaskan di Tribun Timur, pada sampul belakang buku ketuhanan Bambang tersebut dijelaskan, maksud penulis adalah ingin mengupas firman Allah.
Tak hanya itu, Bambang juga menginginkan keselarasan dengan sains modern.
Melalui buku karyanya tersebut, Bambang ingin menyangkal teori evolusi Darwin yang menyebut manusia berasal dari monyet.
Selain itu, Bambang juga mengkritisi teori Hanun Yahya yang menafirkan keberadaan evolusi.
Sikapnya yang kritis ini memang sudah tertanam sejak Bambang masih kecil.
Endang sang kakak mengungkapkan, sejak kecil adik bungsunya tersebut gemar menulis dan mengkritik apa saja yang menurutnya tidak benar.
Jarang Bergaul