Hal tersebut disampaiakan oleh Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Sulawesi Utara, Brian Mailoor.
"Fahri Hamzah bukanlah orang yang toleran, untuk itu kami menolak dia untuk datang ke tanah yang penuh toleransi ini," kata Brian, dikutip dari Tribunnews.com.
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'Bubarkan FPI', 'Muhammadiyah Saudara Kami', 'Fahri Yon Intoleran' dan masih banyak lagi.
Dalam aksi di bandara tersebut, massa juga dibarengi dengan beberapa penari Kabasaran.
Penari Kabasaran dalam adat Sulawesi Utara ini diketahui selalu yang membawa parang panjang.
• Begini Cara Fahri Hamzah Lolos dari Kepungan Massa
Mereka mendesak untuk masuk ke dalam bandara dan mencari Fahri Hamzah.
Desakan massa tersebut bahkan mengakibatkan pintu keluar yang terbuat dari kaca pecah dan ambruk.
Untuk menghindari bentrokan, polisi akhirnya membiarkan sebagian massa masuk ke dalam halaman gedung VIP.
Mereka terus berorasi dan berteriak-teriak menolak kedatangan Fahri Hamzah.
Saat berada di ruang VIP, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey datang menyambangi massa.
Namun saat mencoba menenangkan, Olly malah diteriaki oleh massa. "Usir Fahri Hamzah, usir, usir..." teriak massa sambil mengacungkan tangan ke atas.
Olly masih mencoba terus meyakinkan massa dan mengungkapkan jika masyarakat Sulawesi Utara adalah cinta damai.
"Oleh karena itu, mari kita semua mempertahankan hal itu. Saya gubernur pilihan anda semua, tidak mungkin menggadaikan Sulut," kata Olly.
Orasi Olly ini tidak diterima oleh masyarakat sehingga membuat orang nomor satu di Sulut tersebut kembali ke ruang VIP.