Bahkan dalam rilis yang beredar, atas nama segenap warga Republik Indonesia menyatakan ikut menolak pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng berduka atas kematian Patmi dalam aksi protes penolakan di seberang Istana Presiden ini.
Sekali lagi mereka menegaskan kekecewaan yang mendalam terhadap tumpulnya kepekaan politik para pengurus negara.
Termasuk pengingkaran tanggungjawab untuk menjamin keselamatan warga-negara dan keutuhan fungsi-fungsi ekologis dari bentang alam pulau Jawa, khususnya kawasan bentang alam karst Kendeng.
Menurut mereka kejadian Patmi sungguh ironis, bahwa di satu pihak pemerintah Republik Indonesia menggembar-gemborkan itikad dan tindakan untuk ikut menjadi resolusi sejati dari krisis perubahan iklim dan hilangnya keragaman hayati, menegakkan hukum dan melakukan pembangunan dari pinggiran.
Kematian Patmi menjadi saksi bagi seluruh dunia, bahwa warga masyarakat Indonesia masih harus menyatakan sikapnya sendiri karena tidak adanya pembelaan sama-sekali dari pengurus kantor-kantor pemerintah yang seharusnya mengurus nasib warga negara. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)