Kasus Korupsi EKTP

Doa 'EKTP' dari Pelajar Demak Bikin Ganjar Pranowo Tertegun dan Beri Tanggapan Ini

Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Jamalul Firdaus saat memimpin doa bersama di SMK Negeeri 1 Sayung, Rabu (15/3/2017).

TRIBUNWOW.COM, DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat "mengajar" di SMK Negeri 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2017) siang.

Kegiatan ini berlangsung interaktif.

Di tengah dialog yang hangat antara orang nomor satu di Jateng dengan peserta didik dari berbagai jurusan tersebut, tiba-tiba salah seorang siswa bernama Muhammad Jamalul Firdaus maju dan berkata, "Saya mau berdoa untuk Bapak," kata siswa kelas XII Jurusan Rekayasa Perangkat lunak ini.

Ternyata, Jamal tak hendak melantunkan doa sendiri.

Baca: Korupsi! Harga Selembar EKTP Rp 4.700 Dinaikkan Jadi Rp 16.000

Ia mengajak hadirin untuk bersama-sama mendoakan para pemimpin mereka agar selalu bekerja dengan lurus.

"Bismillahirrahmanirrahim, marilah sejenak kita menengadahkan kedua tangan kita seraya berdoa memohon ridho Allah SWT semoga pemimpin, guru dan orangtua kita, khususnya Bapak Ganjar Pranowo diberikan kesehatan kekuatan dan kesabaran dalam memimpin Jateng, dijauhkan dari berbagai cobaan dari isu-isu yang tidak benar dan berita hoax, khususnya yang baru hangat kasus e-KTP, sehingga bapak gubernur bisa bekerja dengan tenang. Al Fatihah..."

Doa bersama berlangsung dengan khusyuk, diikuti oleh Bupati Demak HM Natsir beserta jajarannya yang ikut dalam acara gubernur mengajar tersebut.

Baca: Ketika PPP dan Demokrat Tak Setuju Hak Angket EKTP Digulirkan, Golkar Minta Kader Tetap Solid

Secara terpisah, Jamal yang berasal dari Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak ini menyatakan bahwa ia merasa prihatin setiap kali melihat pemberitaan di televisi.

Ganjar Pranowo mengecek kondisi jalan yang rusak (TRIBUNJATENG/M NUR HUDA)

"Saya tahu nama Pak Ganjar pas belum jadi gubernur disebut menerima suap tentang e-KTP. Tapi saya tidak mudah percaya kecuali ada buktinya," ungkap Jamal.

Ganjar yang untuk sesaat tertegun setelah mendengar doa para siswa ini kemudian menanggapi "interupsi" tersebut secara positif.

Baca: Terkait EKTP, Perkataan Fahri Hamzah Inilah yang Bikin Jokowi Terkejut

"Hal yang wajar jika masyarakat mendoakan hal-hal baik untuk pemimpinnya, Ya, terima kasih, wajar saja kan, terima kasih," katanya.

Sebelum doa bersama, Ganjar sempat mengajarkan resep menggoreng lele kepada siswa jasa boga.

Bukan hanya berbagi tips memasak, mulai pukul 12.30 hingga 14.15 WIB, Ganjar juga menyampaikan materi yang berkaitan dengan pendidikan karakter, toleransi beragama, semangat kebangsaan serta kiat menjadi orang sukses.

Bantahan Ganjar soal EKTP

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia tak menerima uang dari proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca: Simak Daftarnya! Ahok Masuk 37 Pejabat Penerima Suap EKTP? Ini Penjelasan Ahok dan KPK

Seperti dikutip dari Kompas.com, dalam dakwaan yang dibaca di sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (9/3/2017), Ganjar disebut menerima suap sebesar 520.000 dollar AS saat masih menjabat pimpinan Komisi II DPR RI.

"Saya harus membantah sekarang karena saya tidak pernah menerima," kata Ganjar saat dihubungi, Kamis sore.

Ganjar Parnowo (Tribunnews.com)

Ganjar mengaku tidak tahu sosok Andi Agustinus alias Andi Narogong, pengusaha yang ditunjuk langsung untuk menjadi perusahaan pemenang lelang dalam proyek e-KTP.

Baca: Seribu Retweet Bikin Aktivis Antikorupsi Tepati Janji, Siapa HS Dalang Koruptor EKTP Dibeberkan

Ia justru baru mengetahui Andi saat memenuhi panggilan sebagai saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya waktu menjadi saksi dimintai keterangan KPK, dikasih fotonya malah. 'Kenal enggak?' Malah saya nanya. Lalu, saya dikasih tahu yang namanya Andi Narogong itu," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Dalam surat dakwaan sidang dugaan korupsi e-KTP hari ini, Ganjar Pranowo disebut sebagai salah satu pimpinan Komisi II DPR yang ikut dalam pertemuan pada Mei 2010.

Baca: Diduga Berperan Penting tapi Setya Novanto Tak Masuk Daftar Penerima Uang Kasus EKTP

Pertemuan itu dilakukan sebelum rapat dengar pendapat antara Kementerian Dalam Negeri dan Komisi II DPR.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Irman, Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini, dan Mendagri ketika itu, Gamawan Fauzi.

Selain itu, ada beberapa anggota DPR, seperti Chaeruman Harahap, Taufik Efendi, Teguh Djuwarno, Ignatius Mulyono, Mustoko Weni, dan Arief Wibowo.

Ganjar Pranowo menandai jalan rusak menggunakan cat pylox di sela kegiatan bersepeda di Kota Semarang, Minggu (5/3/2017) (Kompas)

Pertemuan juga dihadiri oleh Muhammad Nazaruddin dan pengusaha Andi Narogong.

Dalam pertemuan tersebut, Mustoko Weni menyampaikan bahwa Andi akan menjadi pengusaha yang mengerjakan proyek e-KTP.

Baca: Ganjar Jawab Kicauan Mahfud MD soal Dugaan Keterlibatan Korupsi E-KTP

Mustoko juga menjamin Andi akan memberikan sejumlah fee kepada anggota DPR dan pejabat di Kemendagri.

Dalam surat dakwaan, dijelaskan bahwa pemberian uang 500.000 dollar AS kepada Ganjar Pranowo dilakukan di ruang kerja Mustoko Weni di Gedung DPR pada Oktober 2010.

Pemberian dilakukan agar Komisi II dan Badan Anggaran DPR menyetujui anggaran proyek e-KTP yang diusulkan.

Masih pada Oktober 2010, sebelum masa reses DPR, Andi kembali memberikan uang kepada Ganjar Pranowo sebesar 20.000 dollar AS. Pemberian serupa juga diberikan kepada dua wakil ketua lain di Komisi II. (Kontributor Kompas.com/Ari Widodo/Kompas.com/Nabilla Tashandra)