Operasi Simpatik iki di back up TNI karo POM TNI sak Indonesia. Lha mulai saiki sampekke neng Sedulurmu, Tonggomu, Gurumu, Koncomu, Pacarmu, Dosennmu, Selingkuhan utowo gendakanmu supoyo nglengkapi dokumen kendaraane (SIM karo STNK), BPKB ora usah digowo ndak ilang, mending dilebokke Bank utuwo Koperasi wae malah dadi duit..
Kelengkapan kendaraan yo anggo HELM sing standar SNI, Ojo Helm proyek opo sigaran ball mbok enggo. Spion loro kiwo tengen ojo kiwo kabeh ndak koyo wong gendeng. Plat nomere seng biasa wae rasah dibentuk-bentuk sing aneh-aneh, opo meneh ditulisi jenenge mbahmu, mbokmu, lekmu opo meneh gendekanmu, ndak malah ketok wong Alay utuwo LeBay.
Sing nyopir mobil ojo lali nganggo sabuk pengaman ojo cuman kanggo pajangan. Sing numpak motor roda loro tetep nguripke lampu awan karo bengi, yen lampune pedot ndang ditukokne lampu, nek perlu lampu neon seng gedi ben mantep. Wong tuku Iphone utowo android wae kuat, mosok tuku lampu sepuluh ewu wae aras-arasen.
Wis kewajibane Polisi nyebarke informasi karo masyarakat, ben masyarakat sing anggo motor lan mobil iso tertib lan ora nglanggar aturan lalu lintas sing wis ditetapke karo pemerintah. [Humas Polres Pekalongan Kota]
2. Polisi Gunungkidul Dandan Ala Punakawan
Sepertinya hal yang berhubungan dengan unsur kedaerahan akan menjadi menarik.
Dilansir dari Tribun Jogja, suasana razia kendaraan yang biasanya terkesan menyeramkan, tidak lagi berlaku pada operasi lalu lintas di kawasan Titik Nol Kilometer, Wonosari, Gunungkidul, Kamis (2/3/2017) pagi ini.
Sejumlah polisi berpakaian layaknya tokoh Punakawan dalam pewayangan untuk menarik perhatian pengguna jalan.
Ada tokoh Gareng yang berjalan pincang. Petruk yang mengacungkan telunjuk.
Mereka berjalan menghampiri dan menyapa penggendara yang lewat menggunakan bahasa Jawa, sambil membawa poster, membagikan stiker dan brosur tentang keselamatan berkendara.
Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Samiyono, mengatakan, kampanye dengan cara unik ini masih dalam Operasi Simpatik Progo 2017 yang berlangsung sejak, Rabu (1/3/2017) sampai Selasa (21/3/2017) mendatang.
Pihaknya menggunakan cara unik ini untuk mensosialisasikan tertib lalu lintas kepada yang masyarakat, sehingga sosialisasi dapat diterima secara mudah dan menyenangkan bagi para pengguna jalan.
"Kami harapkan dengan cara itu, masyarakat dapat lebih paham terhadap tertib berlalu lintas dan juga keselamatan berkendara," ujar Samiyono, Kamis (2/3).
Gelar operasi simpatik progo 2017 sendiri sudah dilaksanakan di beberapa wilayah.
Adapun dari target operasi yakni pelanggaran baik secara kasat mata kelaikan dan kelengkapan berkendara sampai pelanggaran lalu lintas di wilayah Gunungkidul.