Berita Populer
Reuni Jokowi, Momen Keakraban atau Sarana Politik? Pandangan Roy Suryo Menjadi Sorotan
Pandangan Roy Suryo terakit Reuni akbar yang dilakukan Presiden RI ke 7, Joko Widodo dengan para alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Reuni akbar Presiden RI ke 7, Jokowi dengan para alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025), menimbulkan kontroversi.
Dalam acara yang bertajuk "Spirit 80 Guyub Rukun Migunani," ini, para peserta kompak mengenakan seragam biru kecuali Jokowi yang tampil beda dengan kemeja putih.
Hal ini, justru menjadi bahan tertawaan bagi Roy Suryo, pakar telematika dan mantan Menpora.
Lebih jauh lagi, pernyataan kontroversial ini memicu perdebatan publik, mengangkat pertanyaan tentang makna reuni tersebut apakah semata-mata ajang silaturahmi antar teman seperjuangan, atau menyimpan agenda politik yang lebih dalam.
Keunikan penampilan Presiden Jokowi yang berbeda dari peserta lain pun turut menjadi sorotan, menambah bumbu perbincangan di tengah kontroversi yang mengemuka.
Pandangan Roy Suryo
Dalam hal ini, Roy Suryo menilai bahwa acara reuni yang dilakukan Jokowi dengan alumni Fakultas Kehutanan UGM ini dilakukan secara mendadak karena adanya kekhawatiran terakait dengan isu ijazah palsu.
Pria berusia 57 tahun itu juga menyebut bahwa acara reuni tersebut merupakan hal yang sangat lucu.
"Bahkan acara hari ini yang diselenggarakan di Jogja, reuni dadakan yang sangat lucu itu, itu juga menunjukkan kekhawatiran luar biasa, dan dia sangat kelihatan post power syndrome," kata Roy Suryo, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Sabtu (26/7/2025).
Roy Suryo menyebut, acara reuni ini juga menjadi bahan tertawaan di seluruh kalangan grup UGM.
"Dan menjadi bahan tertawaan. Itu menjadi bahan tertawaan di semua grup UGM," kata dia.
"Jadi reuni-reunian itu jadi bahan tertawaan. jadi kan makin menunjukkan kelasnya ini," sambungnya.
Baca juga: Jokowi Serahkan Ijazah SD, SMP, SMA hingga Sarjana saat Jalani Pemeriksaan di Polresta Surakarta
Roy Suryo Dapat Pesan dari Teman Jokowi
Sebelumnya, Roy Suryo telah mendapat pesan dari teman Jokowi saat SMA, yakni Bambang Surojo.
Bambang meminta Roy Suryo dan kawan-kawannya untuk berhenti membuat kegaduhan terkait dengan ijazah Jokowi.
Alumni SMAN 6 Surakarta itu juga berpesan kepada Roy Suryo dan gerombolannya untuk menyadari kesalahan yang telah ia buat.
Pasalnya, selama ini ia dinilai telah menuduh ijazah Jokowi palsu hingga membuat masyarakat gaduh.
Bambang juga menyebut, Roy Suryo cs belakangan justru memperlebar masalah dengan mencoba mencari-cari titik kesalahan ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.
"Kami sangat berharap bahwa teman-teman yang diadukan oleh Pak Jokowi tersebut menyadari kesalahannya, bukan malah mem-framing hal-hal yang malah ngalor ngidul tidak karuan," kata Bambang, dikutip dari YouTube Tribunnews, Kamis (24/7/2025).
Bambang Surojo juga berharap Polda Metro Jaya dapat menyelesaikan permasalahan ini agar kegaduhan di publik berhenti.
Baca juga: Kubu Roy Suryo Minta Ijazah Jokowi Disita, Presiden RI ke-7 Kembali Buka Suara: Dalam Proses
"Harapan besar kami, kasus ini segera selesai. Apa pun yang menjadi keputusan nanti yang akan diupdate oleh Polda Metro Jaya itu memperselsaikan masalah supaya kegaduhan secara nasiponal itu tidak beranak pinak," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Bambang, jika Roy Suryo tidak segera berhenti mempermasalahkan kasus ini, nantinya bisa berdampak bahaya terhadap anak-anak di Tanah Air.
"Ada bahsasa-bahasa tidak layak yang disampaikan oleh beliau-beliau yang terhormat ini, dalam hal ini yang diadukan pak Jokowi, dan itu dicontoh oleh anak-anak," kata dia.
"Bahkan anak-anak kecil pun sekarang berucap yang tidak sopan dan tidak senonoh. Nah, itu yang jangan sampai berlanjut. Segera diberhentikan," sambungnya.
Bambang Surojo juga berharap agar Roy Suryo cs segera bertaubat dan sadar.
"Kepada teman-teman (Roy Suryo cs) untuk segera insyaf dan sadar. Tolonglah kegaduhan di republik ini segera diakhiri," ujarnya.
"Bagi teman-teman yang lain, untuk tidak begitu mudah mempercayai apa yang telah dinarasaikan oleh mereka (Roy Suryo cs)," lanjutnya.
Profil Roy Suryo
Roy Suryo memiliki nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau disingkat KRMT Roy Suryo Notodiprojo.
Roy Suryo kelahiran Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 1968.
Ia adalah anak dari pasangan Prof Dr KPH Soejono PH, SpS., SpKJ dan Ray Soeratmiyati Notonegoro.
Pendidikan SD nya di Netral C Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Roy Suryo kemudian menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001).
Setelah lulus, ia lalu mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004.
Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM.
Roy Suryo juga mengajar fotografi untuk beberapa semester meski tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.
Ia kemudian melanjutkan program Magister di UGM.
Baca juga: 3 Keunggulan ELA: Teknologi yang Digunakan Roy Suryo untuk Klaim Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu
Karena sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia, Roy pun diminta untuk menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun.
Oleh media masa Indonesia pun, ia mendapat julukan sebagai pakar informatika, multimedia, dan telematika.
Setelah lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi UGM, Roy Suryo lebih banyak menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi seperti ISI dan almamater-nya UGM.
Kendati demikian ia juga masih sering menjadi narasumber seminar dan media massa, hingga menjadi ahli telematika, multimedia, dan IT.
Roy Suryo lalu maju sebagai Caleg (Calon Legislatif) DPR-RI dari Partai Demokrat daerah pemilihan Yogyakarta dengan nomor urut pertama pada tahun 2009.
Roy Suryo bahkan tercatat sebagai caleg peraih suara terbanyak dibanding 10 orang menteri-menteri yang maju sebagai caleg 2014.
Pada akhir tahun 2012, Roy Suryo ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.
Ia menggantikan posisi Andi Mallarangeng yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.
(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Islam Negeri Salatiga/Siti Khoirunisa) (Tribunnews.com/Rakli Almughni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Roy Suryo Sebut Acara Reuni Jokowi dengan Alumni Fakultas Kehutanan UGM Jadi Bahan Tertawaan"