Breaking News:

Idul Adha 2025

Akui Ada Penurunan Omzet dari Tahun Lalu, Penjual Sapi di Tangerang Masih Raup Untung Rp 2 Miliar

Penjual sapi di Jalan Hasan Maulana, Poris, Tangerang bernama Amir mengaku ada penurunan omzet saat Idul Adha 2025.

KOMPAS.com/HERU DAHNUR
HEWAN KURBAN - Ilustrasi Sapi Simental pesanan Presiden Prabowo di kandang Aek Mawar, Pangkalpinang, Babel, Kamis (22/5/2025). Penjual sapi di Jalan Hasan Maulana, Poris, Tangerang bernama Amir mengaku ada penurunan omzet saat Idul Adha 2025. 

TRIBUNWOW.COM - Penjual sapi di Jalan Hasan Maulana, Poris, Tangerang bernama Amir mengaku ada penurunan omzet saat Idul Adha 2025.

Lapaknya yang ramai nyatanya tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Ia juga mendengar pedagang lain yang mengeluhkan lesu, omzet tak bergerak, dan pembeli pun banyak yang menawar tanpa jadi.

Meski begitu, Amir masih meraup untung miliaran.

Baca juga: Resep Sop Daging Kambing dan Sapi Gampang Ditiru, Inspirasi Menu Olahan Daging Kurban Idul Adha

"Alhamdulillah tahun ini penjualan hewan kurban saya total di atas Rp 2 miliar," ucap Amir Jumat (6/6/2025), dikutip TribunTangerang.com. 

"Harga satu ekor sapi Rp 16 juta sampai Rp 30 juta, meski itu saja sudah turun 20 persen dibanding tahun sebelumnya." 

Tahun ini, Amir menjual 84 ekor sapi. 

Angka itu memang turun dari biasanya—ia biasa melepas hingga 120 ekor. 

Tapi di saat pedagang lain hanya menghitung kerugian, Amir tetap menutup musim ini dengan senyum. Lalu, apa rahasianya? 

Bukan strategi promosi canggih, lokasi strategis atau spanduk mencolok. 

Amir hanya berpegang pada satu hal yakni kepercayaan. 

Baca juga: Prabowo Beli 3 Sapi Kurban Idul Adha 2025 Milik Dedi Mulyadi, Berat Nyaris 1 Ton per Ekor

"Selama berjualan sapi kurban, saya selalu mengutamakan kualitas terbaik. Sapi ini hewan kurban, dan alhamdulillah pelanggan belum pernah ada yang kecewa," katanya. 

Kepercayaan itu menjalar. 

Sebagian pelanggan bahkan tak pernah melihat sapinya langsung. 

Mereka hanya menelepon, dan Amir mengirim. Tak ada keraguan dan negosiasi yang alot. 

"Saya punya pelanggan dari Limbangan, Garut. Pesan lewat telepon, langsung minta sapi jumbo 530 kg," katanya. 

Sapi-sapi milik Amir didatangkan langsung dari Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Beratnya bervariasi dari 200 hingga 600 kg. 

Sapi yang paling laris dengan bobot sekitar 350 kg. 

Baca juga: Resep Sop Daging Sapi dan Kambing Gampang Di-recook, Inspirasi Menu Olahan Daging Kurban Idul Adha

Jenis favorit para DKM masjid, yang kini menjadi penyelamat utama omzet Amir saat pembeli perorangan mulai menepi. 

"Biasanya pembeli individu banyak. Tapi sekarang ketolong pelanggan dari DKM masjid atau musala," tuturnya. 

Meski omzet menurun, Amir tetap menjual langsung, tanpa perantara dan permainan harga. 

Harga tetap terjangkau, dan dia tetap tangan pertama. 

"Sebelum hari H, sapi-sapi di sini sudah habis. Harga murah, tanpa perantara," katanya. 

Idul Adha kali ini memang tak segemerlap tahun-tahun lalu. 

Tapi bagi Amir, hari raya tetap jadi ladang berkah.

Di antara suara takbir dan bau rumput kering, ia membuktikan bahwa kejujuran, konsistensi, dan cinta pada profesi bisa membuat dagangan tetap laku keras, bahkan di tengah badai ekonomi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Amir dan Keuntungan Rp 2 Miliar di Balik Penjualan Sapi Kurban..."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Idul AdhaSapiTangerang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved