Breaking News:

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Forum Orangtua Siswa Kritisi Wacana KDM Terapkan Jam Sekolah Mulai Pukul 6 Pagi: Panggil Ahli Saja

Wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan jam sekolah mulai pukul 06.00 WIB, menuai beragam reaksi.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Terbaru, wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan jam sekolah mulai pukul 06.00 WIB, menuai beragam reaksi. 

TRIBUNWOW.COM - Wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan jam sekolah mulai pukul 06.00 WIB, menuai beragam reaksi.

Sebagian mendukung wacana tersebut, sebagian lainnya memberikan kritik.

Satu di antara kritikan disampaikan oleh Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Jawa Barat, yang menilai aturan ini harus jelas dan melihat beragam aspek, sebelum benar-benar diterapkan.

Ketua Fortusis Jabar, Dwi Subianto, mengatakan, kejelasan aturanya ini terutama ketika siswa sudah tiba di sekolah atau sudah berada di kelas pada pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Daftar Aturan Baru Dedi Mulyadi untuk Pelajar di Jawa Barat, Termasuk Pembelajaran Mulai Jam 6 Pagi

"Kalau itu digunakan untuk pengajian ya enggak apa-apa, bagus."

"Tapi jam 6 pagi itu mau ngapain saja, apakah ada yang namanya pengajian atau apa, enggak mungkin kalau olahraga," katanya, Minggu, dikutip dari TribunJabar.id.

Dwi lantas mewanti-wanti jika pemerintah ingin mengubah kurikulum, tentunya harus ada induk acuannya agar tidak merugikan masyarakat, mengingat di masing-masing satuan ada induk kurikulumnya.

"Jadi ada blue books, ada kisi-kisinya, nah itu jangan diubah."

"Maka sebelum diputusin masuk pagi itu, harus ada bedah kurikulum induk dulu, terus konten apa yang harus disisipkan, baru bicara waktu," terangnya.

Ia juga menyarankan Dedi Mulyadi meminta pendapat ahli sebelum menerapkan kebijakan tersebut agar nantinya tidak sampai merugikan masyarakat, terutama siswa di wilayah Jawa Barat.

"Jadi Pak Gubernur enggak memahami itu, seharusnya kan memanggil ahli, minta pendapat ahli, baru diputuskan konten yang diinginkan."

"Kalau masih harus dintroduksi, ya ubah kurikulumnya, sehingga tidak merugikan semua pihak," imbuh Dwi.

Tanggapan Psikolog

Psikolog dari Universitas Islam Bandung (Unisba), Stephani Raihana Hamdan, menilai jika jam masuk sekolah dimulai pukul 06.00 WIB benar-benar diterapkan, ada potensi dampak negatif bagi kesehatan mental.

Aturan itu berpotensi berpengaruh pada kesehatan mental, jika siswa yang akan menjalani kebijakan ini menilai dan menghayati secara negatif.

"Jadi kalau bicara ke kesehatan mental, ya itu tadi kalau dia menilainya negatif maka semua bisa dibawa ke negatif karena semua itu ada di penghayatan," ungkapnya, Minggu (1/6/2025), dilansir TribunJabar.id.

Menurutnya, jika aturan tersebut dihadapi dan dinilai layaknya suatu masalah, maka bisa berdampak stres dan depresi.

Namun, jika dinilai positif serta dilihat sebagai suatu tantangan, maka kecenderungan dampak negatif itu risikonya rendah.

"Jadi tergantung bagaimana dia menghayati apa yang dihadapi."

"Misalnya, sekarang perubahan aturan, ya kalau dia menilai negatif kemungkinan ada masalah, tapi kalau disikapi dengan positif maka tidak ada masalah," papar Stephani.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan terkait kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB tersebut hingga saat ini masih dirumuskan.

Sehingga, saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan akan diterapkan.

"Masih dirumuskan, (diterapkan) setelah ditandatangan gubernur," jelas Purwanto.

Baca juga: Sempat Ditahan setelah Bikin Dedi Mulyadi Ngamuk, Suporter Persikas Dipulangkan & Kini Diundang KDM

Dukungan Bupati Bandung

Di sisi lain, Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung kebijakan Dedi Mulyadi terkait pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar.

Kebijakan yang dikenal sebagai "jam malam pelajar" tersebut mengatur agar para peserta didik di wilayah Jawa Barat, tidak lagi berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Ia mengatakan, kebijakan itu sangat relevan dengan upaya pembentukan karakter generasi muda, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun moralitas.

Dadang menambahkan, langkah pembatasan aktivitas malam tersebut penting demi menciptakan kedisiplinan dan membatasi paparan anak terhadap hal-hal negatif pada malam hari.

"Saya setuju. Dibatasi jam malam itu sampai jam 9 malam, itu sudah berada di rumah masing-masing. Saya sangat setuju," katanya di Lapangan Upakarti, Soreang, Senin (2/6/2025), masih dari TribunJabar.id.

Ia juga menilai, pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar akan melatih mereka menghargai waktu, mengembangkan kebiasaan hidup sehat, serta menumbuhkan tanggung jawab.

"Tentunya ini salah satu obat bagaimana untuk membentuk karakter anak bangsa berdasarkan Pancasila, salah satunya disiplin waktu."

"Apabila kita bisa disiplin waktu, maka saya dukung program gubernur," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin/Adi Ramadhan Pratama)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dedi Mulyadi Berencana Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 6 Pagi, Psikolog Singgung Kesehatan Mental

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Dedi MulyadiGubernur Jawa BaratSiswa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved