Sekolah Rakyat
Seluruh Biaya Hidup Siswa di Sekolah Rakyat Bakal Ditanggung Negara, Ini Lokasi dan Syarat Masuknya
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan yakni membuat Sekolah Rakyat, khusu warga miskin ekstrem & miskin
Editor: Lailatun Niqmah
Pemerintah, kata Agus, berencana membangun Sekolah Rakyat di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025.
Adapun 63 titik itu tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera (13 titik), Jawa (34 titik), Kalimantan (2 titik), Sulawesi (8 titik), Bali dan Nusa Tenggara Timur (3 titik), Maluku (2 titik), dan Papua (1 titik).
Agus mengatakan bahwa berdasarkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, sebanyak 200 Sekolah Rakyat akan dibangun secara bertahap.
Sebanyak 100 diantaranya didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), sementara 100 sekolah lainnya merupakan hasil kolaborasi dan dukungan dari pihak swasta yang dikoordinasi oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN).
Tahapan
Pemerintah, kata Agus, menargetkan pembangunan minimal 100 Sekolah Rakyat setiap tahunnya demi mewujudkan target satu sekolah di setiap kabupaten/kota.
Sampai saat ini, kata Agus, sebanyak 7.700 calon peserta didik telah mendaftar di Sekolah Rakyat.
Proses selanjutnya yaitu Kepala Daerah akan menetapkan siapa saja yang lolos sebagai calon siswa.
Calon siswa yang lolos seleksi administrasi dan verifikasi status ekonomi akan mengikuti tes kesehatan pada 21 Mei 2025 mendatang.
Baca juga: Sapi Kurban Prabowo Seharga Rp 125 Juta Mati Mendadak, Pemilik Sempat Mandikan dan Beri Makan
Setelah tes kesehatan, pada 22 hingga 24 Mei 2025 akan ada kunjungan ke rumah calon peserta didik (home visit) serta wawancara.
Tim home visit yang akan datang merupakan perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Tujuan dilakukan home visit adalah untuk memastikan bahwa calon peserta didik yang berasal dari golongan desil 1 (keluarga dengan kondisi ekonomi paling rendah) benar-benar layak dan membutuhkan bantuan pendidikan ini.
Hal ini juga untuk mencegah adanya praktik "titipan" atau pendaftar yang tidak memenuhi kriteria ekonomi.
“Kemudian pada saat wawancara nanti juga akan dipastikan mereka dapat menempuh pendidikan ini karena mereka harus mendapatkan izin dari orang tuanya masing-masing untuk tinggal di asrama. Meskipun demikian, orang tua juga dipersilakan kalau akan mengunjungi anaknya di asrama tersebut kapan saja,” katanya.
Pengumuman resmi mengenai daftar peserta didik yang dinyatakan diterima dalam program ini akan disampaikan pada tanggal 28 Mei 2025. Peserta didik yang dinyatakan diterima akan melakukan registrasi ulang dan akan dipanggil untuk memulai program pendidikan pada tanggal 14 Juli 2025. (Grace Sanny Vania)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Syarat Masuk Sekolah Rakyat: Dari Keluarga Miskin, IQ 80 dan Tidak Punya Penyakit Menular