Breaking News:

Terkini Daerah

Siswi SD Lahirkan Bayi Prematur setelah Dijual Kakak yang Juga Korban Prostitusi sejak Kecil

Nasib nahas menimpa siswi SD yang jadi korban open BO hingga melahirkan anak secara prematur.

TribunLampung
SISWI SD MELAHIRKAN - Ilustrasi pemerkosaan. Nasib nahas menimpa siswi SD yang jadi korban open BO hingga melahirkan anak secara prematur. 

TRIBUNWOW.COM - Nasib nahas menimpa siswi SD yang jadi korban open BO hingga melahirkan anak secara prematur.

Kasus itu berwatal dari Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram yang dapat laporan ada anak melahirkan bayi dan kesulitan diurus BPJS.

Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi menyebut siswa itu dijual oleh kakak kandungnya yang juga sempat jadi korban prostitusi.

Baca juga: Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Bogor Jadi Kejadian Luar Biasa, Telan 214 Korban Pelajar

"Ini kasus yang sangat membuat saya sendiri terpukul, anak melahirkan anak, anak diperjualbelikan hingga melahirkan, pelakunya orang terdekat yang juga pernah menjadi korban prostitusi sejak masih kecil," ujar Joko Jumadi, Rabu (13/5/2025).

Joko mengatakan kasus ini ramai dibicarakan karena adanya informasi siswi SD hamil dan melahirkan bayi prematur, dan belakangan diketahui siswi tersebut korban prostitusi anak.

Selain LPA, kasus ini juga ditangani Dinas Sosial, pendampingan dan perlindungan dilakukan dengan membawa korban ke rumah aman.  

"Korban ditangani kesehatannya pasca-persalinan termasuk kondisi psikologisnya, karena permasalahan yang dihadapinya tidak mampu dihadapi anak seusia korban, " kata Joko. 

Joko menjelaskan bahwa korban diduga hamil oleh salah seorang pelanggan yang selalu mengordernya berinisial Om A. 

Orang inilah yang bertangung jawab atas apa yang dialami korban, apalagi kakak kandung korban juga pernah menjadi korban BO om A tersebut.  

Baca juga: Tangis Ibu Anaknya Terjaring Razia Open BO Prostitusi Online di Malang, Masih Usia 18 Tahun

"Ini kan dilema sekali, kakak kandung ini korban, sekarang sudah menikah dan mereka hampir berbarengan melahirkan, keduanya adalah korban, karena lepasnya pengawasan orang tua dan karena masalah ekonomi yang tak mampu mereka tanggung," ungkapnya. 

Kata Joko, kasus ini adalah gambaran bahwa BO di kalangan pelajar di Kota Mataram, sudah makin marak. 

Hal ini makin parah setelah ada kejadian korban anak melahirkan anak karena dijual kakak kandungnya yang juga pernah menjadi korban.

Pemerintah mesti serius menangani kasus ini, karena telah masuk darurat kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual. 

Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati yang dikonfirmasi terkait kasus ini, mengaku belum mendapat laporan dari LPA Kota Mataram

"Belum, kami belum mendapat laporannya," katanya singkat.

Kasus ini memang belum dilaporkan oleh LPA Kota Mataram, namun korban telah menjalani pemeriksaan untuk pendalaman kasus. 

Nyanyuk Ernawati, anggota DPRD Kota Mataram yang juga pembina Dewan Anak Mataram (DAM), mengaku sangat prihatin atas kasus tersebut, dan akan mencari formula terbaik dalam penanganannya.

"Yang utama bagi kami adalah melindungi korban dulu, menangani dan mengobati fisik dan psikisnya, ini tidak mudah bagi anak seusianya," kata Nyanyuk. 

"Kami tengah membicarakan bagaimana praktek BO yang marak di kalangan pelajar ditangani serius oleh semua pihak, pelaku-pelakunya dulu yang harus kita tindak tegas terutama pelanggan yang memburu anak-anak yang terjebak dalam masalah ekonomi." 

"Polisi harus memburu pengguna atau pelanggan ini, sasaran meraka anak-anak. Ini sangat memprihatinkan dan menikam perasaan kita," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SD di Lombok Hamil dan Melahirkan, Korban "Open BO" karena Dijual Kakak Kandung."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Bayi PrematurMataramLembaga Perlindungan Anak (LPA)Prostitusi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved